45 || Big Baby

63 4 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ditangan Alendra ada satu gelas susu murni yang khusus ia buatkan untuk Leviana. Dagangan nya sudah laku terjual habis. Dan anak-anak Dirgoun sendiri kini sudah di bawa oleh para cewek yang membeli susu murni nya. Ya kata kan lah Alendra jahat, tapi mau bagaimana lagi. Dari pada susu murni nya tak laku, ya sudah korban kan para anak Dirgoun. Bukan kah sekarang mereka jadi lebih berguna?

Mata Alendra kini sedang berpendar ke seluruh penjuru arah mencari keberadaan Leviana. Rombongan yang membawa anak Bantara baru saja sampai di Nusa. Kumpulan anggota basket cewek pun Nampak sedang melakukan pemanasan karena sebentar lagi akan bertanding.

“Em, lo liat Ana nggak?” tanya Alendra kepada sesame teman basket cewek Leviana.

“Leviana? Tadi lagi ngambil seragam tim dulu bentar,” ujarnya.

Alendra mengangguk, ia pun menunggu Leviana diantara puluhan anak Bantara yang sedang memperhatikannya dengan berbagai ekspresi. Terkhusus anak cowok yang dominan anak geng Thor yang sedari tadi menatap Alendra penuh kebencian. Alendra sendiri seolah cuek, ia tidak peduli dengan kehadiran Jovian. Lagi pula kan anak Thor sedang berada di wilayah Dirgoun, jika mereka berani macam-macam pun Dirgoun tidak akan tinggal diam.

“Bagus, apa nih?” Jovian menyentuh sapu tangan yang terikat di lengan tangan Alendra dengan lancang, Alendra langsung sigap menepisnya. Tidak sudi jika barangnya disentuh oleh tangan orang seperti Jovian.

“Pergi lo!” usir Alendra sarkas, “Nggak usah mancing-mancing gue! Lo inget ya lo lagi di lingkungan gue, lo berani macam-macam gue yang maju duluan paling depan!” desis Alendra tajam.

Jovian tersenyum miring, “Serius? Kita lihat aja nanti ya, apakah ucapan lo itu bener atau hanya omong kosong.” Jovian tertawa remeh, ia menatap teman-temannya memberi kode untuk segera pergi.

Mata Alendra mengikuti setiap pergerakan Jovian. Hingga Alendra tersentak kaget Ketika merasakan sesuatu yang hangat menyentuh lengan tangannya.

Alendra mengalihkan pandangan nya mendapati Leviana sudah berada dihadapannya. Cewek itu terlihat sangat cantik, memakai pakaian basket yang sedikit kebesaran dari tubuh mungilnya Leviana.

Bibir Alendra mengusung senyuman lebar. “Masya Allah, cantik banget kucing garang nya aku. Ah jadi pengen ajak nikah aja.” Ajak Alendra, matanya mengerling genit.

Leviana merona malu, “Dev, apaan sih.” Gugup Leviana memalingkan wajahnya kesamping menghindari kontak mata dengan Alendra.

Alendra tersenyum melihat tingkah Leviana yang sedikit malu-malu itu, tak biasanya Leviana akan seperti ini. “Kucing garang nya aku semangat ya.” Tangan Alendra menggenggam tangan Leviana yang terasa hangat. “Nggak usah gugup, kamu sama tim kamu pasti bisa menang kok.”

Leviana menarik napas dalam, “Agak kurang yakin aku.”

“Kamu pasti bisa kok, lagi pula tim basket cewek di aku nggak se jago itu. Dan lagi kamu sama tim kamu udah berlatih dengan keras pasti hasilnya juga nggak akan mengecewakan bukan?”

AlendraWhere stories live. Discover now