08 || Baru Pulang? Habis darimana?

103 8 0
                                    

Alendra memberhentikan motornya tepat disebuah rumah berlantai tiga dengan gerbang bercat warna putih. Rumah Leviana, dari luar saja Alendra bisa memastikan betapa mewahnya rumah Leviana. Meskipun, masih mewah rumahnya yang berlantai 4 dengan segala fasilitas yang tak diragukan.

Alendra mematikan mesin motornya, ia mengamati sekitar perumahan Leviana yang terlihat begitu sepi.

"Ngapain lo malah ngeliatan rumah orang? Mending cepetan sana balik," usir Leviana sembari membuka pintu gerbang rumahnya.

"Gue nggak di tawarin masuk nih?" tanya Alendra.

Leviana memutar bola matanya jengah. Leviana ingin agar Alendra segera pergi, semakin lama Alendra didekatnya maka Leviana akan semakin gila.

"Lev, seriusan nggak di tawarin masuk?" tanya Alendra lagi.

"Nggak!"

"Lev, gue haus tau. Mampir dulu buat minum ya," ujar Alendra sembari turun dari motornya. Alendra tak memperdulikan wajah tak bersahabat Leviana. Sifatnya memang keras kepala dan menyebalkan.

"Pulang, Devano!" usir Leviana sesabar mungkin.

"Gue kan ma_"

"Gue bilang pulang, ya berarti lo pulang!" sentak Leviana dengan mendorong Alendra kasar.

"Astagfirullah halladzhim, lo jadi cewek galak bener sih, Lev. Untung gue suka sama lo." Cengir Alendra tersenyum menggoda. Ehh, tapi tunggu. Apakah benar, seorang Alendra beristighfar?

Leviana tidak menggubris ucapan Alendra yang menyebalkan. Ia melengos pergi tak lupa menutup pintu gerbang rumahnya secara kasar.

Alendra tersenyum lebar, semakin Leviana menunjukkan kemarahannya dimata Alendra. Maka bagi Alendra, Leviana tetap cantik. Bahkan, bertambah cantik.

Mungkin,saat ini Leviana memang tidak menerima kehadiran Alendra. Namun, Alendra tidak akan menyerah begitu saja. Apapun akan dilakukannya untuk mendapatkan Leviana. Pantang bagi seorang Alendra untuk mundur sebelum mendapatkan apa yang dia inginkannya.

"Lev, makasih buat hari ini. Gue nggak bakalan pernah nyerah buat dapetin lo!" teriak Alendra.

Alendra pun menaiki motornya, kemudian pergi meninggalkan wilayah perumahan Leviana.

***

"Assalamualaikum, anak papah Jack dan mama Puppy yang paling ganteng pulang!" teriak Alendra memasuki rumah dengan kepala celangak-celinguk mengamati keadaan rumahnya yang begitu sepi.

Alendra tidak mendapati papah dan mama beserta kedua adiknya. Kemana mereka? Pergi? Kalaupun akan pergi keluar, pintu rumah tidak mungkin terbuka lebar seperti ini. Puppy juga pasti akan menelpon Alendra sekedar memberitahu sedang tidak berada dirumah.

Rasa senang Alendra yang semula membuncah didadanya harus lenyap digantikan dengan rasa kesal. Tega sekali mereka semua meninggalkan Alendra.

"Mol, jangan lali"

Seruan cempreng dari seorang bocah menarik perhatian Alendra. Itu bukan suara Scorpio apalagi papahnya. Alendra memutar sedikit badannya kekiri, ia melihat Amora sedang berlari kearahnya diikuti seorang bocah lelaki seumuran Scorpio menggendong sebuah robot mainan.

Alendra memperhatikan bocah lelaki itu dengan dahi berkerut, sebelumnya Alednra tidak pernah melihat bocah itu.

"Kak Lend." Teriak Amora merentangkan kedua tangannya yang langsung disambut oleh Alendra.

"Jangan lari-lari, Mor. Nanti jatuh." Peringat Alendra sembari mengangkat Amora kedalam gendongannya.

Amora menyengir lebar, ia mengecup pipi Alendra berkali-kali. "Kak Lend, bau"

AlendraΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα