54 || Penyerangan Balik

49 3 0
                                    


Di basecamp Dirgoun kini sudah ada ketua geng Dragon dan juga Axtrax, mereka datang sesuai dengan undangan Alendra yang secara tiba-tiba ingin mengadakan pertemuan.

Suasana basecamp terasa begitu dingin dan mencekam. Tidak ada yang berani mengeluarkan suara sebelum Alendra sendiri yang memulai.

“Sebelumnya gue mau ngucapin terimakasih buat kalian karena udah mau hadir ke basecamp gue. Tanpa mau basa-basi gue mau minta bantuan kalian untuk nyerang geng Thor yang udah berani bikin temen gue terluka, yaitu Aksa,” ujar Alendra membuka suara untuk pertama kalinya setelah beberapa lama diam saja.

Are you sure? Bukannya gimana-gimana nih, are you not afraid of many other victims? Kalau gue sih siap-siap aja buat nyuruh anak buah gue turun ke jalanan.” Ucap Lois, sang ketua Dragon.

“Gue tahu, tapi mau gimana lagi? Thor sendiri yang udah mengibarkan bendera perangnya, ingat Lois. Nggak ada kata TAKUT di kamus seorang Devano Alendra Demiand, Dirgoun juga bukan geng yang lemah.”

“Woh, santai-santai.” Lois terkekeh geli, ternyata benar jika Alendra ini gampang sekali marah.

“Lo mau kita nyerang dengan cara diam-diam?” tanya Arig yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Alendra.

“Kalau kita nyerang sekolah Bantara, lo tau sendiri kan ke depannya gimana? Pasti bakalan banyak korban padahal mereka nggak salah dan nggak tahu apa-apa. Kenapa nggak kita serang basecamp mereka atau pancing anak Thor?”

“Terlalu sulit untuk serang basecamp Thor, lo tau kan kalau Jovian itu licik? Dia sendiri lebih senang gunain anak buahnya di bandingkan harus turun tangan langsung.”

Wait, se tahu gue cewek lo anak Bantara kan? Belum lagi dia adik kandung dari Elmero Gio Baker, mantan ketua dari geng Thor itu sendiri.” Arig menjeda ucapan nya, “Eh nggak bisa disebut mantan, karena dia sendiri belum lengser dari jabatan nya. Secara nggak langsung sepertinya Jovian juga cuman ngaku-ngaku sebagai ketua dari Thor. Kenapa nggak cari tau tentang Thor ke cewek lo itu?”

Alendra terdiam, seharian ini bahkan ia lupa dengan Leviana. Sedari tadi ponselnya pun terus bergetar karena banyak nya panggilan masuk. Ia terlalu fokus mengurus Aksa hingga melupakan seorang gadis yang pasti nya kini sedang mengkhawatirkan kondisi Alendra.

Fokus Alendra terpecah, mengapa ia bisa melupakan satu fakta bahwa Leviana adalah adik dari Elmero? Lantas, bagaimana nantinya jika Leviana tahu ia akan menyerang sekolah nya. Bagaimana jika Leviana terluka? Sebab, Ketika tawuran Alendra pastinya akan berubah menjadi bringas dan sulit untuk menjaga Leviana.

“Ayolah, Al. lo juga harus pikirin nyawa orang lain. Gue emang berada di pihak lo, tapi apakah lo lupa kalau dulu anak-anak Dirgoun dan Thor itu sangat akur dan bersahabat? Lantas kenapa jadi gini? Lagi pula, saran gue kita nggak perlu nyerang sekolah Bantara. Urusan kita sama geng Thor, jadi jangan sampai anak-anak sekolah Bantara yang nggak bersalah pun terlibat termasuk cewek lo,” ujar Lois.

“Cukup, Lois. Lo nggak usah cuci otak gue.” Desis Alendra, matanya menyorot Lois tajam.

“Devano Alendra Demiand, gue nggak bermaksud untuk mencuci otak lo. Gue juga udah mempertimbangkan ini dengan menggunakan logika dan juga perasaan.”

Stop, Lois. Udah, nggak perlu lo pikirin nyawa orang lain. Emangnya, dengan anak Thor yang udah berani nusuk Aksa mereka sempat mikir tentang nyawa Aksa? Enggak kan?! Jadi, ya udah nggak perlu mikirin nyawa mereka juga. Lo cukup mikirin nyawa lo besok tuh gimana.” Sahut Arig. Arig memang sama keras kepalanya dengan Alendra, ia pun terkenal dengan ke bar-bar an nya. Ia hampir sebelas dua belas dengan Alendra karena menyukai kegiatan tawuran.

AlendraWhere stories live. Discover now