49 || Happy Birthday Bos!

55 5 0
                                    

Mata Alendra mengerjap Ketika mendengar suara gaduh yang begitu berisik dari dalam kamar nya

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Mata Alendra mengerjap Ketika mendengar suara gaduh yang begitu berisik dari dalam kamar nya. Alendra mengacak rambutnya yang terasa gatal sembari menguap lebar. Matanya memicing Ketika kamarnya mendadak menjadi gelap gulita. Se ingat Alendra, Ketika ia selesai bermain piano dan memutuskan untuk tidur. Ia tidak mematikan lampu kamarnya sama sekali, sebab Alendra tidak suka dengan kegelapan.

“SCORPIO!!” teriak Alendra nyaring. Ia tidak peduli jika akan mendapatkan kemarahan dari Jack karena suara berisiknya.

Alendra hanya menduga jika aksi jahil ini dilakukan oleh Scorpio. Alendra berusaha meraih ponselnya yang terletak di atas nakas untuk menghidupkan senter, ternyata sudah pukul setengah dua belas malam.

Baru saja ia akan menghidupkan senter dari ponselnya, seketika lampu kamar tiba-tiba menyala disusul dengan suara heboh yang saling bersahutan.

“Happy birthday bos!”

“Selamat ulang tahun bos!”

“Ulang tahun selamat bos!”

Otak Alendra seketika bleng, ia hanya mengerjap kan matanya bingung mendapati seluruh anak Dirgoun berada di kamarnya dengan memakai jaket kebanggaan mereka.

“Bos, nih tiup lilin nya dulu dong,” ujar Galen memegang kue ulang tahun.

“Ngapain lo semua disini? Gue udah keluar dari Dirgoun!” ujar Alendra tanpa ekspresi.

“Bercanda lo bos?! Nggak lucu njing. Nggak usah pake acara pundung cuman gegara kita telat ngasih kejutan nya ya, baper an amat nih si bos.” Kelakar Joko
.
“Gue nggak lagi bercanda, dan itu berarti serius. Gue bukan bos atau bahkan ketua Dirgoun lagi.”

“Apaan sih bos! Lo kalau lagi ada masalah bilang sama kita. Kita bicarakan baik-baik dan cari jalan tengah nya. Nggak usah se enaknya gini deh!” gertak Galen.

“Sebelumnya terimakasih karena kalian udah jauh-jauh dateng ke rumah gue. Sorry  kalau gue ngerepotin, padahal sebenarnya kalian nggak perlu ngasih gue kejutan. Setelah ini silahkan kalian keluar, dan pintu ada di sebelah sana. Gue mau lanjut tidur.” Usir Alendra mengalihkan pembicaraan.

“Lo kenapa sih!” umpat Budi emosi.

“Gapapa.” Balas Alendra sekenanya.

“Kalau ada masalah cerita aja napa sih! Nggak gini caranya, udah kayak anak perawan aja lo baper an!” Galen menyeru keras. Kue yang semula ada ditangannya kini sudah hancur terjatuh di lantai.

Diantara perdebatan anak Dirgoun dan juga Alendra. Jack dan Puppy datang memasuki kamar. Sedangkan Leviana dan juga Aksa meng ekori dari belakang.

Alendra memalingkan wajahnya tidak ingin melihat Leviana dan juga Aksa. Ia masih kecewa dengan apa yang di lihat nya tadi siang.

“Al, kenapa sayang? Liat, temen-temen kamu udah datang kesini kok kamu malah gitu? Kenapa? Lagi ada masalah? Selesai in baik-baik dong sayang.” Peringat Puppy dengan suara lembut
.
“Aku gapapa, aku cuman nggak mau di ganggu siapapun.” Desisnya tajam.

AlendraWo Geschichten leben. Entdecke jetzt