60 || Terbongkarnya Rahasia Pengkhianatan

57 2 0
                                    

“Pas aku ketemu Jovian, dan aku tanya soal bocornya basecamp Dirgoun

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

“Pas aku ketemu Jovian, dan aku tanya soal bocornya basecamp Dirgoun. Kamu mau jujur ke aku kan? Apa benar kamu yang bocorin nya?”

“Kamu ngomong apa sih?! Jelas bukan aku lah!”

“Stef, aku mohon. Kamu kenapa harus bocorin lokasi basecamp? Dia ngancam kamu kan?”

“Kamu tau sendiri kan? Jovian itu gimana? Aku emang di ancam dia. Kalau aku nggak ngasih tau lokasi basecamp kalian, dia bakalan sebar video kita. Aku nggak mau video kita tersebar gitu aja, jadi maaf aku lakuin ini.”

Dino mengepalkan kedua tangannya erat. Ternyata dugaannya selama ini benar, Jovian mengancam Steffany. Maka dari itu, Steffany yang membocorkan lokasi basecamp Dirgoun.

Jovian memanfaat situasi Dino dan juga Steffany. Semua ini berawal dari ponsel nya yang hilang waktu itu. Ternyata, Jovian lah yang menemukan ponselnya yang ternyata memang terjatuh disaat membeli makanan malam itu.

Di dalam ponselnya, banyak sekali rahasia yang hanya Dino dan Steffany ketahui. Dimana terdapat beberapa video dewasa mereka. Jovian yang berhasil membuka ponselnya Dino pun menjadikan itu alat untuk mengancam Dino dan juga Steffany.

Kini Dino sendiri sudah frustasi sendiri. Ia sangat merasa berdosa. Bukan hanya karena telah mengkhianati Alendra, tapi juga ia telah menghancurkan kepercayaan Dirgoun dan menjadikan Raka kambing hitamnya. Dino menjebak Raka dan menjadikan nya sebagai tameng untuk menutupi segala kebusukannya. Perihal rencana penyerangan balik yang akan di lakukan Alendra pun sebenarnya ia yang membocorkan, bukan Raka. Raka tidak tahu apa-apa, ia hanya digunakan sebagai kambing hitam.

“Din, aku takut. Aku nggak mau lagi harus jadi orang suruhan Jovian. Aku juga nggak mau bikin Alendra marah sama aku atau kamu.” Steffany menangis tergugu menutup wajahnya menggunakan telapak tangannya. Steffanny sungguh menyesali perbuatan nya, ia begitu berdosa karena hampir saja menghilangkan nyawa Aksa.

“Kita yang bikin Dirgoun di ambang kehancuran, Din.” Lirih Steffany memeluk lututnya menatap Dino dengan wajah sembab.

Dino bersimpuh, ia menarik Steffany ke dalam pelukannya.

Tangis Steffany semakin pecah, Dino jadi merasa sangat bersalah. Andaikan, ia berpacaran dengan Steffany tidak melibatkan nafsu bejatnya. Maka, ia tidak akan melakukan hubungan intim dengan Steffany. Dan bodohnya, mengapa selama melakukan itu Dino harus merekam nya di handphone. Jelas sekali, itu menjadi boomerang bagi ia dan juga Steffany.

“Aku salah, Stef. Nggak seharusnya aku ngajak kamu ngelakuin hubungan intim. Dan aku juga bodoh, nggak seharusnya aku merekam kegiatan itu. Pasti semua ini nggak akan terjadi.” Lirih Dino. “Maafin aku, Stef. Nggak seharusnya kamu terlibat, aku juga udah bikin masa depan kamu hancur. Aku minta maaf, Stef.”

Steffany mengangkat wajahnya, ia mengusap air matanya cepat. “Aku nggak apa-apa, Din. Dan aku pun udah nggak masalah kalau video kita tersebar, yang penting aku bisa bebas dari Jovian. Aku nggak mau bikin orang lain lagi kecewa sama kita.”

AlendraOnde histórias criam vida. Descubra agora