01 || Alendra

662 19 2
                                    


"Pagi Alendra," sapa Vina teman sekelas Alendra.
Cewek berkulit putih itu menyelipkan helaian rambut sebahunya kebelakang telinga. Gerakannya terlihat begitu menggoda Alendra, seolah-olah Vina ingin memancing reaksi Alendra.

Alendra hanya melirik Vina sekilas, lalu kembali diam.

"Lendra, kok gue di diemin sih?" tanya Vina manja dan segera duduk disamping Alendra.

Alendra kembali melirik Vina sekilas, "Hmmm." Jawab Alendra cukup singkat.

"Cie, romantis banget deh. Masih pagi aja udah berduaan terus nih." Goda Dino melangkah masuk ke dalam kelas menghampiri Alendra.

Alendra melotot sewot, masih pagi buta begini sudah memancing keributan. Ingin sekali rasanya Alendra membuat buta kedua teman kurang ajarnya ini. Andaikan membuat buta seseorang akan mendapatkan pahala, dengan senang hati Alendra melakukan itu. Namun sayang, ketika ia membutakan seseorang sudah jelas ia akan mendapatkan dosa dan juga di bawa ke penjara. Maka dari Alendra tak melakukannya.

"Baru jadian ya?" tanya Raka.

"Mulut lo perlu gue jahit berapa jahitan, Rak?" tanya Alendra sinis.

"Wes-wes, santai aja bro," ujar Raka sembari meletakkan tasnya di atas meja.

"Kalian berdua udah nguji kesabaran gue di pagi hari ini. Rak," ucap Alendra.

"Sorry dong my bro, lagian kok lo malah berduaan gini?" tanya Dino penasaran.

"Dino ... Dino, kayak gak tau aja pesona apa yang dimiliki Alendra sehingga se pagi ini dia udah di samperin cewek." Timpal Raka santai.

"Terus? Hubungannya apa jancok?" tanya Dino bingung.

"Emang bego otak lo, Din." Balas Raka pasrah.

"Bentar, bentar. Kok malah kalian yang debat gini sih?" Vina akhirnya bersuara, berusaha menengahi perdebatan di antara Dino dan Raka.

Dino cengengesan, "Gue kan emang beneran belum paham."

"Terus? Lanjutkan." Titah Alendra sembari bertopang dagu.

"Iya, pesona apaan sih?" tanya Dino kembali.
"Gini, gini. Alendra ini kan memiliki ketampanan yang cukup wow. Membuat para cewek pasti nyamperin dia." Jelas Raka.

"Gue juga punya pesona kok, malah melebihi Alendra. Dan gue juga memang disukai para cewek," ujar Dino tersenyum bangga.

"Disukai para cewek?" Alendra menepuk belakang leher Dino. "Lo nih, kepedean aja."

"Enak aja kepedean. Gue ini memang disukai para cewek kok." Elak Dino tak terima dengan pernyataan Alendra.

"Gini aja. Untuk memastikan bahwa lo itu benar-benar disukai para cewek apa nggak, mending tanya langsung aja ke si Vina selaku cewek," ujar Raka menatap Alendra dan Dino dengan mata penuh berbinar.

"Oke," ucap Dino.

"Vin, emang bener kalau si Dino ini disukai para cewek? Dan memiliki pesona ketampanan melebihi Alendra?" tanya Raka kepada Vina.

"Gak lah. Masih mending Alendra kemana-mana, pesona ketampanannya yang buat Lendra disukai para cewek. Gue juga suka malah." Jawab Vina tersenyum.

"Tapi kan, bukannya gue tuh emang benar-benar disukai para cewek kan?" tanya Dino lugu.

"Ssst." Alendra berdesis, merangkul bahu kedua temannya itu. "Udah, nggak papa Din. Lo harus terima kenyataan, termasuk ya kenyataan bahwa pesona ketampanan lo kalah sama gue. Menerima kenyataan itu lebih baik loh."

Begitulah Alendra si gesrek, kalau sudah ngomong ngena banget di hati. Sungguh Dino yang malang.

Devano Alendra Demiand

Devano Alendra Demiand

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Raka Ferdinand Alisky

Raka Ferdinand Alisky

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Farligo Dino Daniansyah

Farligo Dino Daniansyah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
AlendraWhere stories live. Discover now