61 || Ke Kecewaan

54 1 0
                                    

Malam ini, basecamp Dirgoun cukup ramai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Malam ini, basecamp Dirgoun cukup ramai. Seluruh anak Dirgoun sudah berkumpul sejak sore tadi. Keriuhan terdengar memenuhi ruangan. Beberapa anak Dirgoun ada yang sedang asyik bermain game, bermain gitar, dan juga asyik berbincang-bincang.

Alendra yang satu-satunya punya pasangan pun sedang asyik membucin dengan Leviana. Si ketua Dirgoun itu sejak tadi sok bermanja-manja kepada Leviana. Membuat Leviana sendiri kesal, siulan saling bersahut-sahutan tidak hentinya menggoda Leviana lah yang membuatnya kesal.

“Aduh, bu ketu ini emang perhatian banget sama si bos ya. Jadi pengen deh.” Goda Galen.

“Boleh dong di jadiin selingkuhan juga ikhlas aing mah da,” ujar Joko mengerling genit.

“Lo pulang lewat mana, Jok?” tanya Alendra tanpa melihat Joko karena asyik dengan game nya.

Joko terkekeh. “Hereuy atuh da bang.”
Alendra melirik Leviana. “Awas aja kalau kamu baper ya!”

“Apaan sih, siapa lagi yang baper. Males banget lagian.” Ketus Leviana.

“Sutt, lanjut suapin aku lagi.” Pinta Alendra membuka mulutnya.

Leviana menjengus jengah, kenapa ia mau saja menjadi pembantu Alendra. Tadi, sebelum keduanya ke basecamp Alendra sedang ingin membeli makanan terlebih dahulu dan berujung membeli nasi goreng spesial.

“Sayang.” Panggil Alendra tak sabar.

“Sabar, Dev. Ini kan sendoknya yang agak susah, lagian kamu kenapa nggak makan sendiri aja sih?” dumel Leviana. Ia merasa kesusahan karena sendok yang di berikan abang penjualnya adalah sendok plastik yang agak letoy.

“Pakai tangan juga nggak apa-apa kali.” Jawab Alendra.

“Nih ah makan sendiri aja.” Geram Leviana meletakkan sepiring nasi goreng spesial dipangkuan Alendra.

“Kan aku pengennya disuapin sama kamu.” Kekeh Alendra.

“Itu game nya udahan dulu coba, kamu enak makan di suapin tapi aku di diemin.”

“Ini kan game nya lagi seru tau. Udah, jangan banyak omong. Cepet suapin aku, nggak lucu kan kalau nanti nya aku mati karena kelaparan.”

Leviana menggeram tertahan, dengan Gerakan kasar Leviana menyendok nasi goreng miliknya yang lebih pedas dari pada milik Alendra lalu Leviana suapkan pada Alendra.

Alendra yang masih fokus pada ponselnya tanpa sadar menerima suapan dari Leviana.

“Gimana?” tanya Leviana menaikkan satu alisnya sambil menahan tawa.

“Pe_” wajah Alendra mulai memerah. “Kok pedas ya, perasaan yang punya aku kan nggak pedas.” Alendra gelagapan, matanya mengedar mencari botol air minum.

Leviana tertawa ngakak, ia sampai bertepuk tangan karena sudah berhasil mengerjai Alendra. “Pedas ya? Mau minum kan? Duh kasian deh.”

“Na, gila ini kok jadi pedas banget sih. Pasti ini punya kamu ya? Gila kamu!” Alendra menoyor kepala Leviana. Namun, bukannya marah Leviana malah semakin tertawa puas.

AlendraWhere stories live. Discover now