Princess 4

13K 1.3K 15
                                    

Aku tersenyum dengan puas. Lihatlah di sana! 29 anak berusia 7 hingga 13 tahun tengah sibuk membangun kembali istana megah berlantai 5. Istanaku sebenarnya hanya memiliki 3 lantai. Tapi, aku rasa kaisar ingin menambah lantai istanaku dengan bantuan keponakan dan putranya.

Para pengguna kekuatan air menumpahkan air mereka di atas adonan semen. Para pengguna kekuatan tanah bertugas membangun pondasi. Para pengguna kekuatan api mengeringkan pondasi yang basah. Sementara, para pengguna spirit angin membersihkan area konstruksi. Mereka semua terlihat marah. Tapi, yang paling jelas menunjukkan kemarahannya adalah para pengguna kekuatan penyembuh. Karena, mereka harus menggunakan tenaga mereka untuk meratakan pondasi.

Haha, aku kasihan pada mereka. Tapi, tidak ada yang bisa bayi usia 3 bulan ini lakukan selain makan dan tidur.

Satu-satunya yang selamat dari hukuman ini adalah Bervan. Mungkin, karena anak ini sama sekali tidak terlibat perkelahian dan hanya menggunakan kekuatannya untuk melindungiku. Ah, aku suka kakak laki-laki yang normal seperti ini. Tidak berlebihan. Tidak juga kurang.

Bervan dan aku tidur di kasur tanaman perak yang dibuat ratu. Menatap para pekerja konstruksi yang sedang kepanasan. Aku tertawa. Senang rasanya melihat mereka tersiksa.

Ah, aku baru tau kalau kekuatan ratu berhubungan dengan tanaman dan hewan. Aku dengar, dia bisa bicara dengan mereka atau menumbuhkan tanaman di tempat yang gersang sekalipun. Dia juga katanya melawan ratu iblis bersama kaisar yang memiliki kekuatan penghancur.

Tunggu! Kalau ratu bisa bicara dengan hewan atau tanaman. Lalu, ratu makan apa? Bukankah aneh rasanya jika memakan benda yang bisa kalian ajak bicara?

"Hei, adik! Bantu kami!" Alaric berteriak dari lantai 5.

Otaknya sedikit bermasalah tapi pita suaranya berfungsi dengan terlalu baik. Dia berteriak dari tempat setinggi 75 meter dan aku masih bisa mendengar suaranya dengan sangat jelas.

Wuah, untuk ukuran anak kecil, tenaga mereka hebat juga. Istana tingkat 3 itu hampir jadi hanya dalam waktu setengah hari. Aku rasa dengan kekuatan dan kecepatan seperti itu, mereka bisa jadi kuli bangunan profesional di masa depan. Tidak perlu menjadi pangeran di kekaisaran yang terlalu memiliki banyak pangeran itu.

"Hei! Kita kan ke sini untuk menemui Ristel! Kenapa malah jadi kuli bangunan?" Seorang anak usia 8 tahun dengan rambut pirang dan manik mata coklat menatap ke arah anak lain.

Daripada menemui, kalian lebih terlihat seperti mau membunuhku tau! Cepat lakukan saja tugas kalian dan cepat pergi dari tempat ini. Aku ini hanyalah bayi. Bukan pengasuh anak kecil. 4 pangeran gila saja sudah cukup membuat bayi ini kehilangan akal sehatnya. Apalagi dengan kedatangan 25 pangeran gila yang melayangkan api, air, angin dan tanah.

"Aku sudah muak dengan pekerjaan ini!" Seorang anak laki-laki membanting sekop ke tanah hingga penyok.

Kau tahu? Rasa muakmu itu sudah terlambat. Istana itu sudah jadi tahu! Hanya tinggal dicat! Kau harusnya mengatakan itu 11 jam lalu saat kalian masih belum melakukan apapun selain diam.

Anak laki-laki itu menaiki sebuah meja kecil tak jauh darinya.

Mau apa lagi anak bodoh ini?

"Siapa yang juga merasa muak sepertiku? Kita adalah pangeran! Bukan kuli bangunan! Ayo kita pergi kembali ke kekaisaran! Tempat dimana kita ditakdirkan! Siapa yang ikut denganku?!?!"

Mulutku ternganga. Usia anak itu baru sekitar 8 tahun. Tapi, dia berteriak seolah kaisar telah menjajah kekaisarannya dan menjadikannya budak. Aku rasa poin terakhir ada benarnya. Tapi, itu semua kan salahnya sendiri.

Anak lain-lain terdiam. Sedetik kemudian saling tatap dan mengangguk. Dengan kompak membuang perkakas di tangan mereka. Langkah kaki kecil berjalan menjauhi istana itu.

The Only Princess✔ [Sequel BOTP]Where stories live. Discover now