Princess 11

7K 924 25
                                    

👑👑👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

👑👑👑

Aku menutup kedua mataku. Sekarang sudah hampir tengah malam. Jadi, semua orang di istana ini pasti sudah tidur. Dan, tidak akan ada yang bisa menolongku. Kali ini, aku akan benar-benar tamat.

Aku membuka mata kananku dan melirik bayangan di balkon kamarku itu. Bayangan seorang pria tinggi berbadan besar itu jelas sangat menakutkan untuk dilihat bayi yang baru bisa tengkurap.

"Siapapun!!! Kumohon tolong aku!!!"

Aku ingin menangis agar para pangeran datang menolongku. Tapi, aku yakin pemilik bayangan itu lebih dulu membunuhku bahkan sebelum aku sempat membuka bibirku.

Mana mungkin tidak ada orang yang berniat membunuhku. Aku kan satu-satunya putri dari dua kekaisaran. Ditambah lagi dengan berkah naga yang mengatakan kalau Kekaisaran Peranto akan menjadi kekaisaran terhebat jika memiliki seorang putri. Dan, sekarang Kekaisaran Terium juga menjadi semakin kuat. Tentu saja para anti kekaisaran sangat membenci kehadiranku.

Dan, pembunuh itu adalah salah satunya!

Aku memutuskan untuk menutup kedua mataku dengan rapat. Setidaknya, aku tidak perlu melihat akan mati dengan cara apa. Cukup sudah aku melihat kematian konyolku di kehidupan lama dulu.

Pemilik bayangan itu berjalan dengan mengendap menuju kotak bayiku. Perlu waktu 15 menit baginya untuk bisa berdiri di dekatku. Kotak bayi ini memang berada di tengah kamar yang lebih luas dari jidatku. Entah kenapa kaisar memberikan kamar seluas ini untuk bayi yang bahkan belum bisa berjalan ini. Aku rasa aku tahu jawabannya. Hal ini berguna untuk membuat pembunuh lelah karena harus berjalan. Sehingga, tidak punya banyak tenaga untuk membunuhku. Atau, untuk mengulur waktu sampai para pangeran dan ksatria datang.

"Ristel! Kau tidur, ya?"

"Iya! Aku tidur! Jadi, tolong bunuh aku dengan cepat!"

Aku mengernyitkan dahiku. Pembunuh ini benar-benar sangat tidak berpengalaman dalam hal membunuh. Apa dia tidak tega kalau harus membunuh bayi bulat yang sedang tidur ini? Dia kan hanya tinggal menancapkan pedang di jantungku. Aku akan mati dengan cepat!

Tunggu! Apa mungkin dia memang sudah melakukannya? Kalau begitu, kali ini aku benar-benar sudah mati? Tapi, aku sama sekali tidak merasa sakit. Rasanya juga tidak ada darah yang mengalir. Apa dia benar-benar membunuhku?

Aku membuka kedua mataku. Jantungku rasanya hampir melompat keluar begitu melihat seorang pria berambut pirang dengan manik mata hijau tengah menatapku. Bibir tipisnya melengkung ke atas. Tanpa harus bertanya pun aku tahu dia siapa.

The Only Princess✔ [Sequel BOTP]Where stories live. Discover now