Princess 96

1.5K 261 3
                                    

👑👑👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

👑👑👑

"Tuan Putri!" Teriak Ian dari bawah balkonku.

Aku menoleh ke bawah. Ian berdiri di sana dengan pakaian ksatria musim dingin.

Apa lagi yang diinginkan orang yang aku sukai ini? Kami kan sudah bermain salju setiap hari selama musim dingin berlangsung. Dan, hanya tinggal menunggu 7 hari sampai semua tumpukan salju yang tebal itu mencair. Apa Ian ingin bermain salju lagi?

"Ayo buat boneka salju!" Seru Ian semangat.

Aku pikir karena usianya sudah 16 tahun dan dia adalah seorang pemimpin ksatria, pemikirannya akan bertambah dewasa. Rupanya, tetap seperti anak kecil. Ian-ku ini suka sekali bermain salju. Apa dia tidak bosan? Padahal, ratu hanya memintanya menenamiku setiap kali aku bosan. Tapi, anak ini malah datang setiap hari. Kalau aku sih tentu saja merasa senang karena bisa bertemu dengannya.

Aku berteriak, "Baiklah! Tunggu sebentar!"

Langkah kakiku membawaku memasuki kamar. Dengan cepat, tanganku menyambar syal dan sarung tangan yang ada di atas meja riasku. Aku kembali ke balkon setelah melilitkan syal di leher dan memasang sarung tangan. Untunglah aku sudah memakai pakaian tebal dan sepatu salju karena tahu Ian akan datang.

"Aku sudah siap!"

Aku melompat turun dari balkon setinggi 15 meter dalam waktu 3 detik dan tanpa cedera sedikit pun. Sebenarnya, aku bisa saja membangun tangga atau menunggu Ian menggendongku lagi seperti beberapa bulan lalu. Tapi, mengingat gelaja penyakit cintaku yang selalu kambuh setiap kali kami melakukan kontak fisik atau terlalu dekat, aku jadi enggan. Daripada gejala cintaku kambuh lagi, lebih baik aku melompat dari balkon saja.

Lebih efisien dan menjaga kesehatan jantung. Kalau terjatuh, paling hanya patah tulang tangan atau kaki. Paling parah sih mati karena kepalanya terbentur. Haha...

Aku dan Ian melangkah ke lapangan kecil di taman istanaku. Di sana kami bisa bebas bermain salju tanpa takut menginjak bunga atau tanaman perdu. Jadi, lebih aman. Tempatnya juga lebih luas.

"Apa kau tidak bosan terus bermain salju denganku, Ian?"

Apa yang baru saja aku tanyakan? Tentu saja Ian merasa bosan. Dia kan lebih suka mengayunkan pedang atau menarik busur panah dibandingkan bermain salju dengan anak perempuan. Tapi, semoga saja Ian tidak menjawab dengan sejujur itu. Karena, kalau aku mendengar kalimat itu keluar dari bibirnya, aku akan sangat sedih.

Bukankah ini yang namanya mencari penyakit?

"Tidak! Saya lebih bosan kalau tidak ada Tuan Putri!" Kata Ian sembari tersenyum manis.

Wuah, actingnya bagus sekali! Terlihat seperti nyata!

Entah ini memang nyata atau hanya efek dari mataku. Tapi, aku bisa meihat kilauan cahaya memenuhi wajah tampan Ian.

The Only Princess✔ [Sequel BOTP]Where stories live. Discover now