Princess 111

1.4K 206 1
                                    

👑👑👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

👑👑👑

Aku berjalan di sekitar toko REXSIA sendirian. Ian sedang sibuk mempersiapkan diri untuk menjadi ksatria pribadiku secara resmi. Dia tengah berlatih untuk mengucapkan sumpah setia dan serangkaian acara lainnya untuk menjadi ksatria resmi. Padahal, tanpa harus berlatih pun aku tahu dia akan melakukan semuanya dengan sangat baik. Tapi, kelima pangeran bersikeras untuk melatih Ian secara langsung. Padahal, aslinya mereka ingin melihat kesungguhan Ian untuk menjagaku sekaligus menyiksanya. Ketika Ian pergi selama 5 tahun, kelima pangeran selalu mengucapkan sumpah serapah setiap kali melihatku   bersedih begitu mengingat Ian. Jadi, ketika kesempatan untuk menyiksa Ian muncul, mereka jelas tidak akan menyia-nyiakannya begitu saja.

Hah! Aku ingin sekali menyelamatkan Ian. Tapi, dia bersikeras untuk menghadapi kelima masalah itu sendirian. Dan, karena aku percaya pada kemampuan Ian, aku memilih meninggalkannya tanpa banyak protes. Lagipula, kalau kelima pangeran mulai bersikap kelewatan, Ian bisa menggepengkan mereka dengan wujud beruangnya.

Ian sudah bisa mengendalikan dirinya dengan sangat baik. Jadi, tidak akan ada masalah apapun yang akan terjadi padanya. Sekarang, aku hanya bisa berharap kelima kakakku selamat dari ketiga wujud Ian yang lain.

"Elea!" Sapaku ramah pada Elea yang kelihatan bingung.

Aku tersenyum. Menekuk tanganku hingga membentuk sudut siku-siku. Sebuah pusaran salju mungil muncul di atas telapak tanganku. Elea tersenyum. Dengan cepat menggambur ke dekatku.

"Tuan Putri! Saya tidak menyangka anda akan berkunjung kemari!" Kata Elea sembari menatapku senang.

"Aku ingin melihat hasil kerja kerasmi. Kau sepertinya melakukannya dengan sangat baik!" Aku tersenyum. Menatap sekitar. Belasan rak bertingkat dengan toples kaca berhiaskan pita beri kuaci berbagai rasa berbaris rapi di dalam toko.

Pembeli berlalu lalang di dalam toko. Suara bel mungil yang ada di belakang pintu terus mengeluarkan suara kemerincing. Bau harum susu, coklat dan buah tercium dari balik pintu yang ada di dalam toko.

"Ini semua kam berkat Tuan Putri dan teman-teman yang lain." Elea menatap hamparan barisan rak kuaci. Aku balas menatapnya. Ah, Elea masih memakai gaun berlengan panjang di musim panas ini. Apa luka dan lebamnya masih belum sembuh?

Aku membuka mulutku. Bersiap bicara ketika Elea menolehkan kepalanya, "Saya sangat berterima kasih pada Tuan Putri!" Kata Elea sembari melemparkan senyum manis.

Aduh! Kenapa dia bisa secantik ini?! Kalau ini adalah sebuah cerita fiksi, aku yakin kalau Elea adalah pemeran utama wanitanya. Dia benar-benar cantik!

"Syukurlah, aku senang kalau ini bisa membantumu. Tapi, bukan hanya aku. Ini semua bisa diraih karena kau terus berusaha. Aku kan hanya memberikan idenya saja!" Kataku sembari mengusap rambut Elea lembut. Rasanya seperti punya adik perempuan. Padahal, Elea dua bulan lebih tua dariku.

The Only Princess✔ [Sequel BOTP]Where stories live. Discover now