Princess 50

3.2K 467 2
                                    

👑👑👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

👑👑👑

Aku menatap anak laki-laki yang ternyata adalah putra dewa perang itu. Sel otakku bekerja keras untuk mencerna apa yang sedang terjadi. Tapi, sepertinya aku sudah mencapai batas. Aku tidak bisa berpikir lagi!

Aku menatap Charolais dengan ekspresi bingung. Dia pasti akan menganggapku bodoh. Tapi, kali ini aku tidak akan memprotes ucapannya nanti. Karena, ucapannya itu separuh benar. Aku bodoh dengan hal yang bersangkutan dengan kekaisaran ini.

"Apa maksudmu dengan 'menjadi spirit'ku?"

"Aduh! Para raksasa batu yang isi tubuhnya hanya tanah dan batu saja lebih pintar dari kau. Masa, kau yang putri kekaisaran ini malah bodoh, sih!" Jawab Charolais sembari memalingkan wajahnya. Ekspresi wajahnya seolah menggambarkan kalau dia prihatin dengan kebodohanku yang lebih buruk daripada raksasa batu alias para troll.

BUG!!!

Aku memukul kepala Charolais sekali lagi. Anak laki-laki itu tersungkur sekali lagi. Hanya saja, kali ini dia tidak berubah jadi naga raksasa.

"Hey! Kau itu hobi sekali memukul, ya!"

Aku tak peduli. Mulutku meniup kepalan tanganku yang baru saja mendarat di kepala Charolais.

"Soalnya, kau enak sekali untuk dipukul!"

Charolais berdiri. Menyeka anak rambut di dahinya yang berantakan. Iya, anak naga ini punya rambut panjang sekaligus poni. Dia memang lebih cocok jadi duta shampoo dibandingkan putra dewa.

Lihat saja kelakuannya itu! Mana ada anak dewa menyebalkan begini. Bisa saja dia mengarang soal Dewa Mars dan asal-usulnya.

Charolais menunjuk wajahku. Jari telunjuknya tepat berada di depan hidungku, "Mana ada anak usia 6 tahun bar-bar begini!"

Aku membuka mulutku. Dengan gerakan kilat langsung menggigit jari telunjuk Charolais. Jika aku bisa melebihkan kejadian ini. Maka, akan aku katakan jika gigitanku pada jari Charolais sangat kuat. Lebih kuat dibandingkan gigitan tokek. Benar-benar tidak bisa lepas.

Charolais bahkan sampai harus merubah dirinya kembali menjadi naga. Sayangnya, ternyata jarinya yang masuk ke dalam mulutku masih tetap berada di sana. Entah karena aku yang menjadi besar. Atau, ukuran naga ini yang kecil.

"Lepaskan aku, Dasar Putri Bar-bar!" Charolais menggerakkan tangan kanannya ke atas dan ke bawah. Berusaha melepaskan jarinya dari gigitanku.

Aku masih bersikeras. Menggigit jari anak itu. Sama sekali tidak punya niatan untuk melepaskannya.

Charolais kembali menjadi manusia.

The Only Princess✔ [Sequel BOTP]Where stories live. Discover now