Princess 103

1.3K 246 1
                                    

👑👑👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

👑👑👑

Ibukota kekaisaran nampak lebih ramai dari biasanya. Mungkin karena hari ini adalah hari libur nasional. Hari Peringatan Langkah Pertama Tuan Putri yang terjadi di musim semi ke 156. Tidak aku sangka kalau aku akan melihat secara langsung seluruh rakyatku menikmati hari libur yang terjadi karena diriku. Melihat mereka semua terlihat begitu senang, aku tidak tahu aku harus menangis atau ikut senang.

Ini benar-benar memalukan! Harusnya aku tidak pergi keluar istana di hari ini. Rasanya aku benar-benar ingin jadi batu saking malunya.

Mataku menatap orang-orang yang berlalu lalang tiada henti. Anak-anak berlarian dengan senyum yang mengembang. Tak terlihat beban sedikit pun di senyum mereka. Hah! Aku juga ingin kembali jadi anak kecil lagi. Waktu aku masih berupa anak kecil, Ian kan ada di sisiku.

Plak! Aku menampar pipi kananku.

Bisa-bisanya aku memikirkan Ian. Padahal, aku saja pergi ke kencan buta karena berniat untuk melupakannya. Bukankah aku jahat? Aku merindukan Ian. Tapi, disaat bersamaan aku ingin melupakannya. Bahkan, sampai menggunakan orang lain. Apa aku memang sepayah ini? Masa melupakan satu orang saja harus sampai meminta bantuan.

"Tuan Putri!" Sapa seseorang.

Aku menoleh. Menatap manusia yang bisa menyadari penyamaranku. Perasaan aku sudah menyamar dengan sangat baik sampai tidak ada yang bisa menyadari kehadiranku. Euclid yang berpapasan denganku saja langsung memalingkan wajah karena mengira aku adalah orang lain.

Siapa pemilik mata yang begitu tajam ini? Ah, rupanya Elea. 

"Elea, bagaimana bisa kau menyadari kalau pemilik tubuh ini adalah aku?" Tanyaku sembari menunjuk diriku.

Elea menatapku bingung, "Karena anda memang pemilik tubuh anda!" Jawabnya dengan wajah polos.

Aku menatapnya. Memangnya, jawaban apa yang aku harapkan dari seorang gadis berusia 17 tahun yang masih percaya kalau peri gigi itu nyata? Memangnya, gadis seperti Elea akan menjawab kalau dia sebenarnya adalah mata-mata kelas atas yang sedang menyamar demi keselamatan para penduduk Terium? Hal itu sih lebih mustahil dari keberadaan peri gigi.

"Bukankah aku sedang dalam mode penyamaran?" Tanyaku lagi.

Elea memiringkan kepalanya, "Eh? Apa maksud anda dengan mode penyamaran?"

"Kenapa kau terus bertanya balik dan bukannya menjawab?"

Aku menoleh. Menatap pantulan bayanganku di cermin toko es krim yang aku kunjungi. Di dalam cermin itu, terpantul sosok gadis berusia 17 tahun dengan rambut hitam dan manik mata biru tengah menatapku. Aku balas menatapnya datar. Dia ikut menatapku datar.

The Only Princess✔ [Sequel BOTP]Where stories live. Discover now