Princess 63

2.4K 389 1
                                    

👑👑👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

👑👑👑

Aku segera berlari demi mendengar ucapan ratu yang mengatakan jika dia mengundang putri dari keempat teman lamanya. Aku tidak tahu jelas siapa teman-teman lama ratu. Yang aku tahu, mereka juga akan jadi temanku. Aku sudah sangat tidak sabar untuk bertemu calon temanku.

Ratu pengertian sekali. Dia tahu kalau putri semata wayangnya ini tidak suka menghadiri pesta berisi orang dewasa. Jadi, dia mendatangkan anak seusiaku agar aku tidak bosan. Hah! Ibuku satu ini perhatian sekali.

Aku terus berlari menuju aula pesta cadangan yang berada cukup jauh dari aula pesta utama. Dibandingkan aula pesta cadangan, lebih cocok menyebutnya aula pesta pribadi. Sebab, aula pesta itu hanya bisa dihadiri oleh anggota keluarga kekaisaran atau orang terdekat mereka. Kalau ratu mengundang keempat gadis itu, artinya hubungan kami sudah dekat tanpa harus bertemu.

Aku menghembuskan nafas. Dadaku kembang kempis. Nafasku tak beraturan. Keringat mengalir di dahiku. Aku mengelapnya dengan tangan. Kemudian, menatap sekitar dengan awas. Jangan sampai ada pelayan yang melihatku berkeringat. Mereka pasti akan mendandaniku lagi jika sampai mereka tahu akan hal ini. Aku tidak mau menghabiskan waktu dengan menatap pantulan bayanganku di cermin.

Aula pesta cadangan sudah ada di depan mata.

Aku memaksakan diriku untuk berlari sedikit lagi. Begitu aku sampai di depan pintu aula, aku terduduk di atas tanah. Aku benar-benar kelelahan. Harusnya aku memakai spirit angin saja agar bisa sampai lebih cepat tanpa merasa lelah. Tapi, ratu bilang aku masih belum boleh menunjukkan kekuatanku yang sebenarnya.

Brak!!! Pintu itu terbuka. Seorang gadis kecil berusia sepantaran denganku muncul. Rambut hijau dengan manik mata senada itu terlihat begitu indah. Apa dia salah satu dari teman yang dimaksud ratu?

"Kyaaa!!!" Teriaknya ketika melihat aku duduk di atas rerumputan.

"Ada apa, Selena?"

"Siapa yang datang?"

"Apa ada penjahat?"

Sebuah bola api dan angin muncul di depanku. Aku dengan cepat membuat tameng dari es.

"Siapa kau?"

"Tunjukkan dirimu!"

Aduh! Kenapa jadi begini? Karena wajahku tertutup tameng es, mereka pasti tidak bisa melihat wajahku. Tapi, kalau aku menyingkirkan tameng ini, aku yakin mereka akan pingsan. Mereka kan baru saja menyerang dan berteriak pada bulan kekaisaran yang sangat dipuja ini.

Apa aku biarkan saja tamengnya? Tapi, aku tidak mungkin terus berada dalam posisi disalahpahami begini.

Aku berdiri. Sudah aku putuskan. Aku akan menunjukkan diriku pada mereka.

The Only Princess✔ [Sequel BOTP]Where stories live. Discover now