Princess 26

4.6K 613 7
                                    

Aku akhirnya benar-benar siap untuk pergi ke pesta yang akan diadakan 20 menit lagi. Para pelayan masih sibuk menatap kecantikanku. Dan, aku masih sibuk menatap bayanganku di cermin yang nampak semakin cantik. Aku tidak tahu sejak kapan aku tumbuh menjadi bayi secantik ini. Aku juga tidak tahu apakah kecantikan juga merupakan berkah dari naga atau karena benih raja dan ratu.

Setengah beban hidup akan berkurang dengan menjadi cantik. Dan, setengah beban hidup lain akan berkurang dengan menjadi putri satu-satunya kekaisaran gila. Dengan kata lain, semua beban hidupku hilang. Hahaha, ternyata masuk ke tubuh bayi ini tidak merugikan juga. Yah, kecuali fakta kalau aku dikelilingi 6 makhluk gila. Belum lagi, 25 sepupu, 5 paman, 5 bibi dan satu kakek setengah waras yang mengurangi umurku setiap harinya. Memang hanya Bervan yang waras.

Bicara soal 6 makhluk gila dan Bervan, entah apa yang mereka lakukan hingga lupa menjemputku ke aula pesta. Aku pikir, mereka sudah berdiri di depan pintu kamarku sejak 13 jam lalu ketika aku membuka mata dari mimpi. Baguslah! Aku jadi tidak perlu menghadapi mereka. Setidaknya, untuk saat ini. Para sepupuku yang biasanya membuat onar juga tidak ada di sini. Sebenarnya, mereka semua kemana, sih? Aku memang senang karena tidak ada makhluk yang mengganggu kehidupan damaiku. Tapi, kalau terlalu sepi begini malah jadi mencurigakan tahu!

Aku memutar kepalaku. Menatap seorang pelayan yang terus melempar tatapan penuh kekaguman padaku. Aku bahkan bisa melihat dengan jelas bunga-bunga yang mengelilingi mereka.

"Yah?" Tanyaku sembari menunjuk pintu tinggi nan besar dengan ukiran lambang Kekaisaran Terium.

"Tuan Putri ingin bertemu dengan Yang Mulia Kaisar?"

Aku mengangguk pelan. Para pelayan itu tersenyum. Salah seorang dari mereka menggendongku dengan sangat hati-hati. Takut jika sehelai rambutku yang sudah digulung rapi mencuat keluar. Juga takut jika bunga hidup yang ada di gaun buatan ratu terlepas. Jelas mereka akan berakhir di tiang gantung jika ketakutan mereka itu benar-benar terjadi.

Kaisar memang tak pernah main-main soal diriku. Dia akan menghukum siapapun yang berani menyakiti atau menggangguku meski mereka tak berniat melakukannya.

Bahkan, keempat pangeran pun tak pernah absen dari hukuman kaisar. Mereka mendapatkan kelas tambahan pedang selama 3 jam setiap hari sebagai hukuman karena membangunkanku dari pulau kapuk.

Alaric misalnya. Pangeran putra mahkota itu pernah diminta ayah kandungnya untuk membersihkan aula pesta setelah tak sengaja menarik sehelai rambutku.

Cedric bahkan diminta memotong rumput di taman istana putri dengan gunting ketika membuat kancing gaunku terlepas. Perlu waktu hingga 2 bulan lamanya bagi kembaran Bervan itu untuk menyelesaikan hukumannya. Sialnya, rumput yang sudah dia potong sebelumnya tumbuh tinggi hingga ia harus memotongnya lagi. Sejak saat itu, Cedric selalu berhati-hati saat menggendongku. Takut jika berakhir dengan memotong rumput lagi.

Dimitri, pernah mendapatkan hukuman mengecat gudang senjata dengan menggunakan kuas karena membuatku tersedak saat minum susu. Pangeran keempat itu tiba-tiba muncul di atas kotak bayiku. Membuat susu yang seharusnya masuk ke kerongkongan itu justru berakhir di tenggorokan. Aku tersedak. Kaisar langsung memanggil saintess untuk memastikan aku baik-baik saja. Sebelum saintess datang ke istana putri, aku sudah lebih dulu sembuh karena ratu mengusap punggungku. Pada akhirnya, Dimitri mengecat tembok itu dengan para saintess.

Euclid juga pernah mendapat hukuman. Kaisar memerintahkannya untuk memotong rapi semak di istana putri dengan menggunakan tangan kosong. Membuat tangan pangeran terakhir itu menjadi kasar.

The Only Princess✔ [Sequel BOTP]Where stories live. Discover now