Princess 89

1.5K 288 1
                                    

👑👑👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

👑👑👑

Jauh sebelum Ian datang menyelamatkanku, Charolais sudah lebih dulu tau apa yang terjadi. Itu karena remaja sialan yang mendorongku adalah Charolais. Iya, dia menyamar menjadi pria berambut hitam agar bisa berbaur di antara manusia sekaligus menyelematkanku.

Ian yang baru saja selesai membeli semua makanan langsung naik kereta kuda agar bisa cepat menemuiku. Dia bahkan sampai membayar kusir kereta kuda dua kali lipat agar dia mau membawa kereta kudanya lebih cepat dari kecepatan cahaya dengan gajinya sebagai ksatria. Padahal, katanya gaji yang sudah lama ia kumpulkan itu akan ia gunakan untuk membeli rumah besar dan hidup dengan nyaman. Ian tidak pernah membelanjakan uangnya. Dia hidup dengan mengandalkan jatah makan ksatria. Aku sendiri tidak menduga kalau Ian akan mengeluarkan uang pribadinya demi bisa cepat bertemu denganku. Padahal, dia hanya menghemat waktu 5 menit dengan membayar lebih.

Begitu tiba di tempat pentas drama, Ian langsung mencariku di antara barisan penonton yang duduk di kursi. Dengan beberapa keranjang berisi makanan di tangannya, Ian dengan teliti menyusuri wajah setiap pengunjung yang datang. Sayangnya, Ian tidak bisa menemukanku. Itu karena aku sedang dalam perjalanan ke gubuk nenek tua.

Ian langsung panik. Dia meletakkan semua keranjang berisi makanan di sembarang tempat. Kakinya berlari dengan kencang. Manik matanya kini menyusuri setiap orang yang ada di jalanan. Ian mencariku di setiap toko makanan. Tapi, dia tetap tidak bisa menemukanku. Ian kembali mencariku di toko pakaian. Hasilnya tetap sama. Toko aksesoris. Toko ikan. Toko hewan peliharaan. Toko sepatu. Hasilnya tetap sama. Aku tidak ada di sana.

Di balik manik mata hitam itu, ada warna ungu yang begitu pekat. Ian panik karena tidak bisa menemukanku.

Ian terus mencariku sambil berseru, "Tuan Putri? Anda dimana?"

Sayangnya, tidak ada jawaban. Aku sudah teranjur pingsan.

Ian hampir berubah menjadi beruang karena perasaan khawatir dan marah yang menggebu. Dia marah pada dirinya sendiri karena tidak bisa menjagaku dengan benar. Dalam pikiran Ian, andaikan dia tidak memintaku untuk pergi terlebih dahulu, semua ini tidak akan terjadi. Tidak! Andaikan dari awal dia tidak mengajakku pergi ke festival bulan purnama biru, semua ini tidak akan terjadi. Bayangan akan hal buruk terjadi padaku membuat rasa marah itu semakin memuncak.

Untunglah, Charolais berhasil menenangkan sepupunya itu.

"Aku tahu Auristele ada dimana!" Katanya mantap.

Ian menatap pria berambut hitam itu. Tanpa harus bertanya pun dia sudah tahu kalau pria yang berdiri di depannya ini adalah Charolais. Andai kata situasi saat ini tidak sedang buruk, Ian pasti akan memukul Charolais karena muncul di depannya lagi. Tapi, saat ini bagi Ian yang terpenting adalah menemukan diriku secepat mungkin.

The Only Princess✔ [Sequel BOTP]Where stories live. Discover now