Princess 126

1.3K 199 3
                                    

👑👑👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

👑👑👑

Mataku mengerjap. Pemandangan terakhir yang aku lihat adalah kegelapan. Dan, begitu aku membuka mata, pemandangan yang lain menyambutku. Pemandagan yang begitu indah. Tidak bisa digambarkan oleh kata-kata. Padang bunga dandelion yang aku lihat bersama Ian beberapa hari lalu hanyalah seperti setangkai bunga di antara taman.

Lihatlah pemandangan di depanku ini, hamparan bunga berbagai warna dan jenis berbaris rapi. Sejauh mata memandang, yang ada hanya ada hamparan bunga. Wangi harum menyerbak dari setiap kelopak bunga. Langit berhiaskan awan berwarna merah muda yang terlihat seperti permen kapas rasa stroberi. Dari langit, kelopak bunga berwarna-warni turun secara anggun dan perlahan. Rasanya seperti berada di bawah pohon sakura pada musim semi.

Aku tidak tahu aku ada di mana saat ini. Tapi, kalau tempatnya sebagus ini, yang ada dalam pikiranku adalah surga.

Kalau aku memang ada di dalam surga, apa mungkin aku sudah mati? Tapi, tubuhku tidak transparan, kok. Jantungku juga masih berdetak. Dan, aku juga masih bernafas. Sama sekali tidak seperti orang yang sudah mati. Walau, aku sendiri tidak tahu jiwa orang yang sudah mati itu akan seperti apa.

Yah, dimana pun itu, yang jelas sekarang aku sudah baik-baik saja. Tempat ini terasa sangat nyaman. Aku rasa, aku akan sangat betah berada di sini. Tapi, tempat ini sangat luas, ya. Apa aku tidak akan kesepian berada di sini? Lihat saja ke segala arah. Tempat ini seolah tidak memiliki ujung.

Kalau aku ada di sini bersama keluarga besarku, pasti rasanya akan sangat menyenangkan. Aku bisa membuat mahkota bunga bersama kelima kakakku. Lalu, berpiknik bersama 25 sepupuku. Dan, berbaring bersama paman dan bibiku. Aku juga akan menangkap kelopak bunga yang berguguran dari langit bersama ayah dan ibu.

Mereka sekarang pasti baik-baik saja, kan? Karena sumber masalahnya sudah pergi, iblis ular itu juga pasti tidak akan mengganggu lagi, bukan? Tapi, apa benar begitu? Apa benar semuanya bisa diselesaikan hanya dengan kepergianku? Kalau memang benar, seharusnya aku merasa senang, kan? Tapi, kenapa aku merasa sedih, ya?

Aku sama sekali tidak merasa puas dengan kenyataan yang ada.

Kalau bisa, rasanya aku ingin berjuang sampai akhir dan meraih akhir yang bahagia bersama keluargaku. Tapi, tenyata aku malah mati duluan, ya!

Aduh! Menyedihkan sekali!

Kalau kesempatan ketiga itu memang ada, aku ingin menggunakannya untuk kembali sebagai Ristel, putri dari Kekaisaran Terium. Mau seburuk apapun situasinya, aku akan tetap menjadi Ristel. Tapi, keluargaku kan sudah mati. Kalau aku kembali ke Terium sebagai Ristel, apa yang harus aku lakukan? Ah, tapi, apa benar keluargaku sudah mati? Kalau sudah, kenapa aku tidak bisa menemukan mereka di sini? Apa mereka ada di padang bunga lain? Kalau begitu, haruskah aku mencari mereka?

Aku harus berjalan ke arah mana agar bisa menemukan mereka? Aku kan tidah tahu arah. Dan, tempat ini rasanya seperti labirin tak herujung.

Masa lagi-lagi aku menyerah begitu saja?

The Only Princess✔ [Sequel BOTP]Where stories live. Discover now