Princess 106

1.3K 225 2
                                    

👑👑👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

👑👑👑

Aku akhirnya kembali ke tempat dimana Elea berada. Tapi, gadis itu sudah pergi entah kemana. Padahal, aku sudah memintanya menunggu di sana sampai aku kembali. Aku kan baru pergi selama 30 menit. Memangnya, itu terbilang lama, ya? Tapi, waktu setengah jam itu tidak cukup lama bagiku untuk mencari rumah sakit yang buka atau satu pun pengguna spirit penyembuh. Aku sudah memutari jalanan di sekitar alun-alun. Bertanya pada semua orang. Dan, tetap masih tidak bisa menemukan orang yang aku cari. Melelahkan sekali!

Ah, ada kertas di tempat aku dan Elea tadi duduk. Apa dia meninggalkan pesan untukku?

Aku mengambil kertas berwarna kuning polos dengan tinta hitam itu. Mulai membacanya.

"Maafkan saya karena meninggalkan anda tanpa pamit, Tuan Putri! Ada masalah di rumah. Jadi, saya harus kembali."

Rupanya benar, ya. Dia pulang terlebih dahulu. Kok rasanya dadaku cenat-cenut, ya.

Sekarang, karena Elea sudah pulang, aku harus apa? Rencananya kan aku ingin mengajakku main ke taman bermain. Kebetulan sekali aku melihat taman bermain di alun-alun tadi. Ada begitu banyak wahana permainan disana. Rumah hantu. Bianglala. Komedi putar. Rumah balon. Dan, masih banyak lagi. Melihat wahana permainannya sama persis dengan yang ada di dunia lamaku, sudah jelas kan kalau semuanya adalah ide ratu.

Tapi, ratu dapat semua ide itu darimana, ya? Apa karena dia memang seorang jenius? Tapi, bagaimana mungkin bentuknya bisa sama persis dengan yang ada di dunia lamaku? Apa mungkin ratu juga sama sepertiku? Tapi, mana mungkin! Ratu kelihatannya seperti sudah ditakdirkan untuk berada di sini. Yah, mungkin memang hanya kebetulan.

Lagipula, kenapa aku memikirkan hal sekecil ini, sih? Beban pikiranku kan sudah banyak. Bisa-bisa kepalaku mendidih nanti. Ini saja sudah terasa begitu panas. Hidupku ini memang ditakdirkan untuk jadi seorang pengangguran. Bukan pemikir.

Karena sudah terlanjur ada di ibukota, apa aku main sendirian saja? Sayangkan kalau langsung kembali ke istana begitu saja tanpa bermain? Kapan lagi aku bisa pergi sebebas ini? Kalau aku kembali sekarang, pasti Laure akan langsung menyuruhku memilih satu dari ribuan gaun yang ada untuk dipakai di pesta ulang tahunku nanti.

Baiklah! Sudah aku putuskan! Aku akan pergi ke taman bermain meski seorang diri!

Aku menyetop sebuah kereta kuda. Seorang kusir kereta kuda menghentikkan berhenti di hadapanku setelah melihat lambaian tanganku. Aku membuka pintu kereta kuda dan duduk di atas kursi berlapis busa di dalamnya. Manik mataku menatap pemandangan di luar jendela kaca.

"Dimana tujuan anda, Nona?" Tanya kusir kereta kuda yang berdiri di dekat pintu.

"Taman bermain!" Kataku singkat.

The Only Princess✔ [Sequel BOTP]Where stories live. Discover now