Princess 61

2.5K 411 1
                                    

👑👑👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

👑👑👑

Aku dan Ian berjalan di lorong istanaku. Aku berada di depan. Sementara, Ian berada di belakang bersama beberapa ksatria lain. Aku sebenarnya ingin sekali berjalan di samping Ian. Karena, mau bagaimana pun, kami berdua sudah tumbuh bersama selama 3 tahun ini. Jadi, bisa dibilang kalau aku cukup dekat dengan Ian untuk bisa berjalan di sampingnya. Sayangnya, karena ini adalah acara formal, aku harus memperlakukan Ian selayaknya ksatria pribadiku. Ratu memang menyuruhku melakukan apapun yang aku mau. Tapi, aku sudah bertekad untuk bersikap sesuai keadaan.

Aku memang tidak ingin dibandingkan dengan ratu. Tapi, aku lebih tidak ingin keluarga kekaisaran menanggung rasa malu atas sikap yang aku buat. Walau, sebenarnya kelima pangeran sudah tidak lagi memiliki urat malu. Tapi, biarlah aku mempertahankan secuil urat malu yang masih tersisa itu.

Jika aku melakukan hal yang tidak seharusnya, keluargaku juga pasti mendapatkan rasa malu, bukan? Orang-orang di luar sana juga pasti menyalahkan keluargaku atas sikap yang aku lakukan. Padahal, aku hanya sekadar ingin mematahkan ekspektasi mereka terhadapku. Tapi, aku sama sekali tidak berpikir tentang dampaknya bagi keluargaku.

Hah! Rupanya sumbu otakku memang pendek!

"Ada apa, Tuan Putri?"

"Eh?!" Tanyaku sembari menatap Ian bingung.

"Anda terlihat sedang menghela nafas. Apa ada yang anda pikirkan?

Aduh! Anak ini terlalu peka untuk ukuran anak usia 13 tahun.

"Tidak ada! Aku baik-baik saja!" Kataku sembari tersenyum dengan canggung.

Manik mata emas itu berubah jadi warna biru. Tak banyak. Hanya setitik kecil. Apa Ian sedih karena aku tidak memberi tahu masalahku padanya? Tapi, ini memang bukan masalah besar. Jadi, aku rasa dia tidak perlu tahu. Aku tidak mau membebani Ian dengan hal sekecil ini. Dia pasti punya masalahnya sendiri.

"Saya memberi salam pada Bulan Kekaisaran!" Kata seorang anak laki-laki berusia 13 tahun dengan rambut hitam dan manik mata kuning.

Perkenalkan, dia adalah Alanda versi remaja. Anak kedua dari Aluil Santo Hezro, kaisar klan pengubah wujud black panther. Ini adalah pertama kalinya aku bertemu Alanda sejak aku bayi. Dia ternyata sudah tumbuh sebesar ini. Lihat saja tinggi badan dan ototnya itu. Dia ternyata merawat dirinya dengan sangat baik. Dengan wajah dan tubuh itu, dia bisa jadi pria idaman di kekaisaran.

"Dimana Amanda?" Tanyaku pada Alanda yang datang sendirian. Padahal, biasanya ada Amanda yang selalu mengekor di belakangnya seperti anak ayam pada induknya.

"Kakak saya sudah ada di aula pesta, Putri."

"Omong-omong, maafkan saya karena tidak bisa datang ke upacara kedewasaan anda, Pangeran Alanda!" Kataku ramah.

The Only Princess✔ [Sequel BOTP]Where stories live. Discover now