Princess 118

1.2K 195 1
                                    

👑👑👑

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

👑👑👑

Sama sekali tidak pernah terbersit di pikiranku kalau aku akan menunggangi kuda lagi dengan Ian. Dan, kali ini bukan karena alasan diculik dan hampir dijual sebagai budak. Tapi, ah... kenapa Ian mengajakku menunggangi kuda, ya? Dan, tempat mana yang dimaksud Ian? Apa dia ingin mengajakku ke Dominic Monster untuk menunjukkan kepada para monster lain putri dari kekaisaran yang mengambil kekuatan naga dari Ares? Kekuatan itu kan seharusnya dimiliki oleh para monster. Terutama yang merupakan keturunan murni. Tapi, Ian kan ksatria pribadiku. Terlebih, Ian sudah mengucapkan sumpah setia lewat upacara penobatan beberapa hari lalu. Jadi, mana mungkin dia melakukan hal sekeji itu pada orang yang memegang nyawanya. Kalau aku mati kan Ian tetap akan ikut mati. Dan, kalau Ian mati aku akan tetap hidup. Yah, sumpah setia seorang ksatria memang bukan hanya sekadar ucapan.

Hah! Daripada memikirkan hal yang tidak mungkin terjadi, lebih baik aku menikmati saat ini saja. Pemandangan yang ada di dekatku terlalu cantik untuk dilewatkan. Sinar matahari siang hari yang entah kenapa tetap terasa hangat. Awan putih yang nampak seperti kapas berarak. Sesekali menutupi sinar matahari ketika berjalan. Langit biru terhampar sejauh mata memandang. Rasanya seperti melihat hamparan laut tanpa gelombang. Pepohonan dengan daun berbagai warna terlihat seperti sedang mengejar. Rerumputan yang bergoyang karena tertiup angin terlihat seperti penari yang anggun. Dan, suara kicau burung yang bertengger di dahan pohon bagaikan simponi merdu dari alam.

Benar-benar pemandangan yang begitu indah.

Kemana pun Ian membawaku tidak masalah. Selama aku berada di dekatnya. Maka, mau di puncak gunung merapi pun aku tidak keberatan.

"Terakhir kali saya dan Tuan Putri menunggangi kuda adalah 9 tahun lalu ketika Tuan Putri diculik, bukan?"

Wuah, aku tidak menyangka jika Ian masih mengingat hal yang sudah begitu lama terjadi. Apa dia memang punya ingatan setajam ini?

"Ah, iya! Aku tidak menyangka kalau kau masih mengingat hal itu." Kataku sembari mengaitkan rambutku ke belakang telinga.

Kalau mengingat hal itu aku tidak lagi merasa takut, yang ada malah merasa malu. Aku seharusnya mengayunkan tanganku agar para penculik itu jadi manusia es. Tapi, aku malah hanya berdiam diri dan pasrah.

Dasar obat penekan spirit sialan!

Ian memalingkan wajahnya. Tersenyum, "Yah, saya selalu mengingat hal apapun yang nenyangkut Tuan Putri!"

Apa Ian sadar kalau dia bisa saja membuat ratusan wanita cantik jatuh hati jika dia bicara dengan nada selembut itu? Di tambah, wajah tampan dan senyumnya yang begitu manis. Yang seperti ini sih bahkan istri orang juga akan tergoda. Rasanya aku sama sekali tidak percaya jika pria tampan ini adalah ksatria pribadiku.

"Apa ingatanmu memang sangat tajam jika menyangkut seorang gadis?" Tanyaku dengan tatapan menggoda.

Yah, aku sebenarnya hanya ingin tahu jawaban Ian. Aku ingin memastikan apakah perasaanku selama 8 tahun ini bertepuk sebelah tangan ataukah terbalas.

The Only Princess✔ [Sequel BOTP]Where stories live. Discover now