Princess 85

1.8K 280 0
                                    

👑👑👑

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

👑👑👑

Aku sudah mati-matian menghindari Ian sampai rasanya benar-benar akan mati. Tapi, pada akhirnya aku tetap harus bertemu dengannya. Menghindari seseorang di istana yang selebar daun petai cina ini memang sangat mustahil.

Aku langsung seperti orang gagap yang gila ketika tidak sengaja bertemu Ian setelah seminggu tidak melihatnya. Tapi, begitu melihat Ian nampak datar seperti biasa, kegagapan dan kegilaanku menguap begitu saja. Dan, entah kenapa rasanya ada bagian dalam diriku yang patah. Aku bahkan bisa mendengar suara patahannya. Rasanya juga sakit sekali.

Apa aku harus mendatangi Paman Niel untuk mendapatkan pengobatan? Tapi, dokter pribadiku bilang kalau aku baik-baiknya. Tapi, kenapa aku merasa sakit? Hatiku rasanya sakit. Tapi, aku tidak tahu hati dalam arti organ ekskresi ataukah hati yang lain.

"Apa anda ingin pergi ke festival, Tuan Putri?" Tanya Ian dengan senyum manisnya.

Bisa-bisanya dia tersenyum setelah membuatku jadi siluman kepiting rebus selama seminggu. Aku tarik lagi kalimatku yang bilang kalau Ian peka. Dia ini sangat tidak peka!

"Festival apa?"

Setahuku, tidak ada festival lagi hari ini. Festival bintang emas kan sudah selesai 3 hari lalu.

"Festival Bulan Purnama Biru."

Ah, bulan purnama biru. Sesuai namanya, bulan purnama biru adalah hari dimana langit akan dihiasi oleh bulan purnama berwarna biru. Festival ini hanya terjadi selama 10 tahun sekali. Jadi, wajar saja jika aku tidak tahu. Bulan purnama biru terakhir kali terjadi ketika usiaku baru 2 tahun. Di usia itu kan aku menghadiri upacara penobatan Avanka di Terium. Ternyata, aku melewatkan acara 10 tahun sekali itu karena penobatan sepupu gilaku.

Festival bulan purnama biru dimulai sejak matahari terbit hingga matahari terbit 3 hari kemudian. Aku baru tahu kalau ada banyak festival dalam dua minggu ini. Festival bintang emas dan festival bulan purnama biru.

"Aku akan ikut setelah mendapatkan izin dari ayah!"

"Baiklah! Tolong beritahu saya jika anda ingin pergi!"

Sebenarnya aku tidak perlu mendapatkan izin, sih. Aku kan bisa langsung pergi saja. Toh, mereka semua kan masih sibuk. Kalau aku meminta izin pun belum tentu akan diizinkan. Jadi, mari langsung pergi saja!

"Ian! Aku akan langsung pergi saja."

"Baiklah! Saya akan menyiapkan kereta kudanya!"

Aku mengangguk. Ian pergi keluar dari kamarku. Aku langsung merebahkan tubuhku di atas kasur. Mataku menatap langit-langit kamar yang begitu tinggi.

The Only Princess✔ [Sequel BOTP]Onde histórias criam vida. Descubra agora