Princess 71

2.2K 380 0
                                    

👑👑👑

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

👑👑👑

REXSIA.

Nama itu dengan cepat melejit di kekaisaran. Baik itu bangsawan maupun rakyat biasa, tidak ada yang tidak mengenal nama itu. Orang yang menghabiskan waktu di dalam gua pun mengenalnya. Padahal, toko dengan nama REXSIA bahkan masih belum dibuka. Jangankan membuka, letak tokonya ada di manapun tidak ada yang tahu. Tapi, semua orang sudah bersiap untuk pergi ke sana. 

Ini semua bisa terjadi karena ratu menyebarkan rumor yang mengatakan jika Tuan Putri alias aku sampai harus memesan tempat agar bisa menikmati makanan yang ada di toko itu. Hah! Apanya yang harus memesan tempat. Aku kan yang membuat makanan dan nama toko itu. Aku bisa memakan kuaci sebanyak yang aku mau tanpa harus menunggu toko itu buka.

Berkat rumor yang disebarkan ratu, semua orang jadi ribut. Berusaha mencari toko dengan nama REXSIA.

Aku senang karena kami jadi tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk promosi. Tapi, kami harus berusaha keras untuk membuat kuaci dengan jumlah yang banyak. Melihat semua orang jadi menggila, sudah jelas kalau kami membutuhkan banyak kuaci.

Karena yang dibutuhkan hanyalah spirit angin, air, tanah dan juga api, aku jadi tidak bisa membantu terlalu banyak. Di antara ketujuh spirit yang aku punya, aku memilih spirit es untuk menjadi spirit utama yang dipertontonkan pada semua orang. Yang bisa aku lakukan dengan spirit satu ini hanyalah memetik bunga matahari. Sementara, proses pembuatannya akan dilakukan oleh keempat gadis itu.

Ellea pasti merasa tidak enak pada kami. Karena, di antara semua orang, hanya dia yang tidak memiliki spirit.

Yah, kasus dimana seseorang tidak memiliki spirit adalah hal yang wajar. Tapi, hal ini jarang sekali terjadi. Mungkin, satu dibandingkan sejuta. Ada beberapa rumor yang mengatakan jika tubuh orang itu terlalu lemah untuk menampung kekuatan spirit. Ada juga yang bilang kalau spirit tidak menyukainya.

Aku mungkin saja bisa bertemu Charolais untuk menanyakan alasan mengapa tidak ada spirit yang menempel pada Ellea. Dan, bahkan mungkin saja dia akan memberikan sebuah spirit pada Ellea. Dia kan raja dari para spirit. Dia pasti bisa melakukannya. Tapi, sayangnya aku tidak pernah bertemu Charolais lagi sejak aku mendapatkan spirit darinya. Aku tidak tahu apa yang terjadi padanya. Tapi, aku harap dia baik-baik saja. Yah, walaupun dia menyebalkan. Tapi, hal itu tidak mengubah fakta kalau dia adalah orang yang sudah memberikan separuh kekuatannya padaku.

"Tuan Putri, kami sudah siap!" Seru Athaya.

Selena, Ellea, Iribhela dan Xera berjalan di sampingnya. Mereka semua kompak memakai gaun selutut yang tipis. Karena kami akan bekerja keras, jadi, lebih baik kalau memakai gaun yang nyaman dipakai. Aku juga memakai gaun yang sama dengan mereka. Hanya saja punyaku berwarna lilac.

"Kita mulai sekarang?" Tanyaku.

Kami semua kompak bergandengan tangan.

"Ayo!!!" Seru kami sembari mengangkat tangan.

Aku dan kelima gadis itu berjalan menuju taman bunga istana, tempat dimana bahan utama pembuatan kuaci berada. Tempatnya cukup jauh dari istanaku. Tapi, karena kami berjalan sembari tertawa dan bercerita, perjalanan yang seharusnya menguras tenaga ini sama sekali tidak terasa melelahkan. Rasanya aku bahkan bisa berjalan seharian asalkan bersama mereka.

"Wuah, indah sekali!" Seru Athaya dengan mata yang berkilau. Bibir mungilnya terbuka lebar. Pandangannya lurus menatap hamparan bunga berwarna-warni yang memanjakan mata.

Iribhela ikut berseru, "Benar-benar indah!"

Aku tidak tahu kalau hamparan bunga ini bahkan nampak indah di mata putri seorang Duke. Karena, hamparan bunga di taman istanaku terasa jauh lebih indah untukku.

"Apakah tidak apa jika kita memetik bunga di taman ini, Tuan Putri?" Tanya Ellea.

Aku mengangguk, "Tidak masalah! Ambillah sebanyak yang kalian mau!"

Taman ini memang dibuat khusus untukku. Karena taman istanaku hanya bisa menampung puluhan jenis bunga. Jadi, kaisar membuat taman yang bisa menampung ratusan jenis bunga. Lagipula, bunga di taman ini sudah diberi sihir. Dia akan tetap subur selamanya. Tidak akan ada daun atau kelopak bunga yang rontok. Kecuali jika dipetik. Itupun, bagian yang terpotong akan kembali tumbuh setelah 1 jam. Jadi, mau diambil bunganya jutaan kali pun, ia akan tetap tumbuh. Lain cerita jika bunganya dicabut. Dia akan tetap mati. Tapi, siapa juga yang mau menca....

Krak!!!

"Apakah benar begini caranya, Tuan Putri?"

Tangan kanan Selena terangkat. Sebuah pohon bunga matahari melayang 1 meter di udara. Aku tersenyum. Aku lupa mengatakan kalau aku yang akan memetik bunganya sementara mereka mengumpulkannya. Bunganya memang terlalu tinggi untuk bisa diraih. Tapi, aku tidak menduga kalau Selena akan mencabutnya untuk mengambil bunganya.

"Apa caranya bukan begini? Karena pohonnya terlalu tinggi. Jadi, saya mencabutnya saja." Kata Selena. Nampak panik.

Apa seorang putri bangsawan memang tidak pernah melakukan apapun sampai cara memetik bunga saja tidak tahu? Bunga matahari itu akan mati dalam waktu 30 menit kalau tidak dikembalikan ke tempat dimana ia pertama kali tumbuh.

"Aku akan mengambil bunganya. Kalian kumpulkan saja bunganya dengan keranjang di sana." Aku tersenyum. Menunjuk keranjang yang berada tak jauh dari kami.

Kelima gadis itu mengangguk. Menundukkan kepalanya. Lalu, pergi mengambil keranjang dan kembali di sampingku.

Aku menghentakkan kakiku. Sebuah balok yang terbuat dari es muncul dari balik tanah dan menjulang. Membuatku jadi semakin tinggi. Aku jadi bisa dengan mudah mengambil bunga matahari yang ada di tengah pohon.

Aku melemparkan bunga yang telah aku petik. Selena menerimanya. Giliran berikutnya, Athaya. Xera. Ellea dan Iribhela. Mereka terus bekerja tanpa sedikit pun mengeluh. Tangan dan kaki mereka bergerak dengan cepat. Berusaha menyamai langkah balok es ku yang bergerak cepat.

Setelah 3 jam mengumpulkan bunga matahari, kami akhirnya berhenti. Sudah ada ratusan keranjang bunga matahari yang terkumpul. Itu sudah lebih dari cukup untuk membuat kuaci.

Aku dan kelima gadis itu berjalan menuju halaman kosong di taman istanaku. Para pelayan dengan sigap langsung memindahkan semua keranjang bunga ke dalam kereta kuda. Ratu sepertinya sudah memerintahkan mereka. Perlu belasan kereta kuda untuk mengangkut semua keranjang bunga itu. Dan seperti biasa, mereka tiba terlebih dahulu dibandingkan rombongan kecilku.

"Apa kalian sudah siap?"

Aku tersenyum. Menatap barisan keranjang bunga yang nampak indah. Bayangkan saja, ratusan kelopak bunga matahari terbentang beberapa hektar di depan mata. Warna kuning yang menyejukkan mata dan biji hitam keputihan yang begitu mempesona. Benar-benar pemandangan yang indah.

Kelima anak itu mengangguk. Selena memasang kuda-kuda. Kedua tangannya terkepal. Ketiga gadis lain juga sudah memasang kuda-kuda. Sementara yang lain bekerja, Ellea menghias botol kaca denga pita di bawah pohon ek raksasa. Dan, aku akan memandu keempat gadis itu.

"Haruskah kita hancurkan, kakak?"

Kelima pangeran menatap kami galak.

The Only Princess✔ [Sequel BOTP]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora