"Daddy Cahyo & Pak RM"

548 80 2
                                    

Pagi ini saat Jennie tengah menikmati sarapannya ia dikejutkan dengan kedatangan Daddy dan Mommy. Katanya beliau datang karena mendapat kabar dari Nek Dedeh kalau Jennie sakit, jd malam tadi mereka segera berangkat untuk melihat kondisi anak semata wayang nya tersebut.

"Mommy Jennie kangen" Jennie memeluk ibunya erat yg di balas tak kalah erat oleh Yuna.

"Mommy jg kangen sama anak mommy yg cantik, ini pertama kalinya mommy pisah lama sama kamu sayang" Ucap Yuna sesekali mencium pipi chubby putrinya itu.

"Ambu gimana Jennie disini, masih nakal gak?" Tanya Cahyo pada Nek Dedeh ibundanya.

"Alhamdulillah, engga kok Yo, Jennie berubah dalam beberapa hari ini, apalagi semenjak deket sama salah satu pemuda sini." Jelas Nek Dedeh sesekali melirik Jennie yg tampak asik dipelukan mommy nya.

"Maksud Ambu Jennie berubah karena pemuda itu?" Tanya Cahyo bingung

"Ya bisa dibilang begitu"

"Siapa pemuda itu Mbu?"

"Nanti sore dia kesini kok, ngambil uang hasil panen" Cahyo mengangguk sebagai jawaban, namun dalam hati ia masih berfikir siapa pemuda yg dapat merubah sifat keras putrinya dalam waktu seminggu lebih.

..............





Sementara itu kerusuhan terjadi di rumah kediaman Pak Lurah Siang itu.

"Sayang, dasi Akang dimana?" Teriak Pak RM dari dalam kamar, sementara Bu Mimin terlihat sibuk membuat kue bersama kedua Putrinya. Sebenarnya hanya sibungsu yg ikut membantu, sementara Lilis hanya ikut menonton sambil nyemil coklat untuk bahan kue.

"Ada di lemari Abah!" Jawab Bu Mimin ikut berteriak pada suaminya itu.

"Gak ada!" Balasnya yg membuat kesal Mimin.

"Erna, kamu aduk dulu adonannya ya, Lilis itu coklatnya jgn kamu makan terus" Erna mengangguk kemudian mengambil alih adonan sementara Lilis hanya cengengesan.

Bu Mimin berjalan menuju kamarnya dan suami, kemudian di sana ia bisa melihat sang suami tengah mengurak-urak isi lemari.

"Astagfirullah, disitu bukan tempat dasi. Ini nih tempat dasi" Bu Mimin menarik laci yg ada di lemari paling bawah kemudian menunjukan beberapa dasi ke hadapan suaminya.

"Ehehehe padahal tadi udh di cek  gak ada loh" Pak RM cengengesan persis dengan Lilis saat tercyduk nyemil coklat tadi.

"Emangnya mau kemana sih Kang?"

"Mau ketemu Cahyo, kebetulan kemarin dia telpon katanya mau pulang kampung jenguk anaknya."

"Terus kenapa harus pake dasi segala?"

"Kan biar keren gitu yang, harus menunjukan kesan kalo Akang seseorang yg disegani disini sebagai Pak Lurah RM." Jelas RM sembari membusungkan dadanya bangga sementara sang istri hanya memutar matanya malas mirip dengan Lilis ketika malas.

"Hmm pantes ya kelakuan Jejen gitu, ternyata turunan dari kamu."

"Kelakuan gimana maksudnya?"

"Ya gitu, Jejen suka membanggakan muka gantengnya ya katanya gak ada yg bisa ngalahin sedesa Bangtan Asri" Mimin kira suaminya itu akan tersinggung ternyata tidak, malahan sang suami terlihat bangga dengan anak sulungnya itu.

"Wah benar2 anakku kalau begitu"

"Udh ah gak usah pake dasi segala, urusan baju ntar eneng yg siapin. Emang Akang mau berangkat jam berapa sih?"

"Mungkin sebentar lagi, mau ikut gak Yang? Sambil reuni gitu kamu sama Yuna."

"Hmm boleh juga tuh Kang"

Petani CoganWhere stories live. Discover now