"0-0"

503 77 4
                                    










"Ish berisik banget sih" Batin Jennie kesal, saat ini pertandingan sudah berjalan sekitar 40 menit, itu tandanya 5 menit lagi waktunya istirahat babak pertama. Namun semakin mendekati akhir teriakan penonton malah semakin ramai, karena kedua tim sama-sama hebat dalam permainan, dari keduanya belum ada yg bisa mencetak gol, maka dari itu skor sementara masih 0-0.

"Teh, mereka itu lawan terkuat?" Tanya Jennie pada Siti

"Kayaknya sih gitu Jen, padahal tahun lalu mereka gak sekuat ini loh Jen"

"Mungkin banyak pemain baru kali teh" Timpal Lilis

"Iya teteh baru sadar tim sebelah anggotanya pada masih muda."

"Ih Kang Jimi kenapa malah tebar pesona gitu sih?" Ucap Iros kesal saat melihat kekasihnya itu tengah berlari sembari menyugar rambut dan tersenyum ke arah penonton perempuan.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Namanya juga mantan playboy" Ucap Jennie pelan sehingga tidak dapat didengar oleh siapapun.





Priiiit..... Priiiit...... Priiiiiiiiiiiiiiiiiiiitttt.....






Peluit tanda selesainya babak pertama pun berbunyi. Para pemain berkumpul di pinggir lapangan bersama pelatih Masing-masing untuk mendengarkan pengarahan dan mengistirahatkan diri sejenak juga menghilangkan dahaga dengan air mineral yg sudah disediakan.

"Udah Ros jgn dipikirin A Jimi mah, mending kita jajan" Ujar Lilis yg mendapat anggukan dari Iros.

"Teh, Jen, jajan yuk!"

"Boleh tuh, yuk Jen" Siti menggandeng Jennie  menuju beberapa pedagang yg menjual berbagai jenis makanan dan minuman  di jalan sekitar lapangan.

"Jen, mau jajan apa?" Tanya Siti

"Mmm gak tau teh, samain aja deh sama teteh" Jawab Jennie bingung.

"Oke, mang cimolnya tiga ribu dua ya"

"Siap Neng" Sambil menunggu pesanan cimol mereka jadi, Jennie sesekali melirik ke pinggir lapangan tempat tim sepak bola kampung Nangka runtuh berkumpul. Dapat ia lihat disana ada Agus yg terlihat memberikan arahan kepada tim nya, sementara Asep terlihat fokus mendengarkan dengan sesekali mengangguk.

"Cie..... merhatiin Asep ya?" Goda Siti sambil memberikan seplastik kecil cimol dengan bumbu asin dan cabe kering.

"E-engga kok teh" Jennie menjawab dengan gugup karena tercyduk Siti tengah memperhatikan adiknya.

"Gak usah ngeles, teteh tau kok " Siti tertawa lucu melihat Jennie yg salah tingkah.

"Teh, Lilis sama Iros mana?"

"Tuh mereka lagi beli Cireng isi sama es kelapa" Tunjuk Siti pada Lilis dan Iros yg tengah mengantri di stan pedagang Cireng isi dan es kelapa muda.

Beberapa menit kemudian, keempatnya berjalan kembali ke tempat duduk mereka karena pertandingan babak kedua akan segera di mulai.

Petani CoganWhere stories live. Discover now