"Pejuang LDR"

481 84 5
                                    

Hari masih pagi, namun gadis cantik yang baru menginjak usia 19 tahun itu sudah asik menggerutu disepanjang perjalanan dari gerbang menuju koridor kelas, sehingga gadis lain yg sedari tadi mengekornya merasa jengah.

"Lo kenapa sih Jen?" Tanya Lilis jengah

"Gue sebel sama trio cabe, dari kemarin maksa gue shoping mulu, masih mending kalo shoping pake uang masing-masing, lah ini minta gue bayarin."

Yap, hari ini adalah hari kedua Jennie dan Lilis belajar di semester akhir mereka.

"Ya lo nya harus tegas Jen, tolaknya yang tegas." Usul Lilis

"Udah Lis, merekanya aja yang batu"

"Atau gini aja, gue punya ide"

"Ide apaan?"

"Lo bilang aja kalo lo udah gak sekaya dulu, kalo mereka emang bener temen lo, pasti mereka bakal tetep stay dan bantu lo dari kesusahan, tapi kalo gak, berarti mereka emang temen cem tai" Jelas Lilis

"Wih boleh juga ide lo Lis"

"Yoi, gue duluan ya bye!" Pamit Lilis berpisah di persimpangan koridor.

"Bye! Ntar ketemu dikantin" Teriak Jennie kemudian masuk kedalam kelas.

Sesampainya dikelas, Jennie langsung duduk dan menyiapkan buku pelajaran pertama. Semester akhir ini ia harus belajar sungguh-sungguh supaya dapat lulus dengan hasil terbaik, ia tidak ingin mengecewakan Daddy, mommy, dan Nek Dedeh terutama calon suaminya,Asep/wkwk/.

"Morning Bestie!" Teriak Celine yg baru saja masuk ke dalam kelas.

"Jen, pulang sekolah kita ke mall yuk!" Ajak Michelle

"Iya Jen, katanya Gucci ngeluarin brand tas terbaru loh. Kita berempat harus punya Jen, biar kompak." Timpal Yuna.

"Boleh, tapi kalian bayar masing-masing ya?" Ucap Jennie sembari tersenyum miring.

"Eh, eummm... Anu itu Jen, kan biasanya lo yang teraktir kita, masa sekarang engga sih?"

"Iya Jen, lo kan ketua geng the hitzz, lo yg paling cantik, yg paling kaya, lo itu Queen di sekolah ini, jadi bukan masalah dong kalo sedikit ngeluarin recehan lo buat beliin kita tas? "

"Recehan, palakau tuh recehan" Batin Jennie sebal

"Sorry guys, tapi gue udah gak kayak dulu lagi" Ucap Jennie berakting sedih.

"Hah, maksudnya?"

"Keluarga gue udah gak sekaya dulu, perusahaan Daddy mengalami perubahan, bahkan kemarin aja gue kesini naik angkot." Jelas Jennie bernada sendu, sementara ketiga gengnya melotot tak percaya.

"Are you serious?" Jennie mengangguk.

"Cih, pantes aja selera lo jadi jatoh, sikap dan penampilan lo juga berubah kampungan." Gumam Lula sembari memindai penampilan Jennie dari atas hingga bawah.

"Cupu" Lanjutnya

"Tapi gak papa, seenggaknya gue masih punya kalian yg bisa gue mintai tolong pas gue susah, iyakan?" Jennie menatap ketiga temannya berharap, sementara orang-orang tersebut malah mengalihkan perhatian dari Jennie.

"Mmm... Eu, bukannya gak mau nolong ya Jen, tapi kalo lo masih di geng kita, lo bakal ngerusak nama the hitzz." Jelas Celine

"Loh, emangnya gue salah apa?"

"Salah lo itu karena sekarang lo udah miskin, dan geng kita gak nerima orang miskin kayak lo." Jelas Michelle dengan sombongnya.

"Wah minta ditabok dolar nih cabe, sok-sokan ngatain gue miskin, dia sendiri ngaku kaya tapi belanja pen dibayarin orang." Batin Jennie geram

Petani CoganWhere stories live. Discover now