"Gak sengaja liat"

563 78 4
                                    

Jennie menatap datar sosok pemuda cungkring berkulit hitam yg menghadang jalannya.

"Neng geulis mau kemana? Mau Aa temenin gak?" Ucap si pemuda sembari mengedipkan sebelah matanya.

"Idih sok ganteng amat ni orang, masih mending Kang Jejen ngedipin mata kek gitu bikin cewek klepek-klepek, lah nih cwok malah mirip orang cacingan." Batin Jennie menatap geli

"Jawab atuh Neng, jgn judes2 nanti cantiknya ilang loh" Pemuda asing tersebut semakin mendekat ke arah Jennie, namun Jennie tak gentar ia tetap stay di tempat sembari menatap malas si pemuda.

"Suka2 guelah mau jawab atau engga, gue mau kemana-mana jg bukan urusan lo, lagian ya mau gue jutek kek? Mau gue ramah, gue tetep cantik dari lahir." Jawab Jennie nge gas sembari mengangkat dagunya menantang, hal itu membuat si pemuda takjup.

"Cantik-cantik kok galak, tapi gpp sih jd makin menantang" Ucap si pemuda menggoda Jennie.

"Apa lo?! Jgn macem-macem ama gue, lo gak tau siapa gue? Gue cucunya nek Dedeh sekaligus anak Daddy Cahyo, sekali lo berani macem-macem ama gue abis lo ama daddy gue" Ancam Jennie yg membuat si pemuda menelan salivanya susah.

"Ma-maaf Neng, saya gak niat macem-macem kok, kalo gitu silahkan lewat ehehe" Ujar si pemuda gemetar, saat tau ia berhadapan dengan orang yg salah.

Siapa sih yg tak mengenal Nek Dedeh dan Cahyo? Orang terpandang sekaligus orang kaya di desa Bangtan Asri yg dikenal dengan keramahan dan kebaikannya. Semua orang pasti akan merasa sungkan dengan orang yg berhubungan dengan Nek Dedeh.





Setelah itu, Jennie melanjutkan perjalanan dan tak lama kemudian sampailah ia di depan rumah Asep.



Tok... Tok... Tok...





"Assalamu'alaikum... "

"Waalaikumsalam" Pintu terbuka dan munculah Siti dengan senyuman khasnya.

"Eh ada Jennie" Sapa Siti

"Ehehe iya teh" Jennie mendekat kemudian mencium tangan Siti sopan, hal itu membuat senyum Siti semakin mengembang. Ya, semakin hari sifat Jennie semakin berubah ke arah yg lebih baik, perubahan itu membuat kedua orang tua Jennie lega karena keputusan mereka mengirim Jennie ke Bangtan Asri adalah keputusan yg tepat.

"Ini Teh, Jennie bawain masakan Mommy buat Teteh sama Asep" Jennie memberikan rantangnya pada Siti.

"Aduh jd ngerepotin, makasih loh Jen. Oh iya Bi Yuna sama Mang Cahyo masih dirumah Nek Dedeh?"

"Iya teh sama-sama, Daddy sama mommy udh pulang ke Jakarta tadi pagi teh, biasa masalah kerjaan"

"Ouh begitu, yaudah yuk masuk dulu." Jennie mengangguk kemudian masuk mengikuti Siti.

"Kamu tunggu dulu disini ya, teteh mau siapin dulu makanannya kebetulan teteh sama Asep belum sarapan"

"Iya teh" Jennie pun duduk di kursi ruang tengah.




Cklek






Jennie mengalihkan tatapannya ke arah pintu yg baru terbuka namun dengan segera ia langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan sambil berteriak.

"Yaaaaaa!"

"Yaaaaaa!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Petani CoganWhere stories live. Discover now