"Surat Yang Malang"

442 66 0
                                    

Tak terasa sudah genap 1 bulan Jennie dan Asep berpisah tanpa kabar. Dan selama itupun Jennie sering dilanda galau. Namun hari ini Jennie tengah berbahagia, kenapa? Karena untuk pertama kalinya ia mendapat surat dari Asep. Tadi pagi saat Jennie dan Lilis tengah menunggu angkot dipinggir jalan komplek, Jejen datang dengan mobil pickup kesayangannya. Ia ke Jakarta untuk mengantar sayuran hasil tani sekaligus memberikan surat titipan dari Asep dan Kai.

(Flashback)

"Hei neng, mau sekolah ya? Mau Aa anter gak?" Goda Jejen setelah menepikan mobilnya didekat Jennie dan Lilis berdiri.


"Apaan sih A, Aa mirip om-om pedofil tau gak?" Ucap Lilis

"Kejam amat kamu sama Aa sendiri Lis, sakit hati Aa" Ujarnya sembari memegang dada dramatis.

"Lebay, Aa ngapain kesini?"

"Ehehehehe, biasa abis nganter sayuran." Ujar Jejen dengan bangga.

Yap, keluarga Lilis itu sebenarnya kaya, selain ayahnya menjabat sebagai lurah, Pak RM juga memiliki perkebunan Teh serta sayur mayur berupa Kol, sawi, wortel, dll yg luas. Selain itu, ia juga memiliki saham di perusahan sahabatnya Cahyo, ayah Jennie. Namun, setelah ia sibuk dengan urusan desa, perkebunan dipegang oleh Jejen sebagai anak laki-laki satu-satunya sekaligus anak tertua.

"Sekolah kamu gimana Lis?" Tanya Jejen setelah keluar dari mobil.

"Alhamdulillah lancar A."

"Syukur Alhamdulillah, Ambu kangen kamu katanya, Abah juga kangen, kangen liat kamu ribut sama Aa." Jennie tertawa dengan penjelasan Jejen, sementara Lilis malah terlihat murung.

"Lilis juga kangen Ambu, sama Erna"

"Sama Abah dan Aa emang gak kangen?"

"Engga" Jawabnya singkat

Jleb!


"Hmm dasar ya kamu!" Jejen mengusak gemas surai adiknya tersebut.

"Aa ih! Rambut Lilis jadi berantakan kan! "

"Udah jangan ngambek gitu, nih Aa punya surat buat kamu" Lilis menatap bingung surat dengan amplop warna pink tersebut.

"Geli ah, warnanya pinkeu-pinkeu gitu hiiiih"

"Heh, bagus tau lucu, warna favorit Aa nih!"

"Bagus juga item daripada pink"

"Item apaan suram kayak masa depan kamu ahahahah" Jejen tertawa sementara Lilis yg kesal langsung menginjak kaki Jejen.

Aw!

"Udah ah, Lilis mau berangkat sekolah ntar telat" Ujarnya berniat pergi, namun langsung ditahan Jejen.

Petani CoganDove le storie prendono vita. Scoprilo ora