Jennie Tania Bramantyo, sosok gadis dengan paras bak artis kpop. Cantik dan populer adalah nama tengahnya. Hidup bergelimang harta membuatnya angkuh dan sombong, tak jarang ia menghabiskan uang orang tuanya untuk berfoya-foya.
Sampai suatu hari, Cah...
Adzan subuh berkumandang saling bersahutan, membuat seorang pemuda terusik dari tidur lelapnya. Perlahan namun pasti kedua manik tajam itu mulai terbuka, berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina sembari meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku.
"Alhamdulillahiladzi ahyana ba'da ma amatana wa ilaihin nusyur" Ucapnya tanpa suara kemudian mengusap wajah.
Pemuda tersebut berniat duduk, namun saat matanya tak sengaja menangkap sosok bergaun merah yang terlelap di samping kanannya sembari memeluk guling, ia terkejut dan limbung sampai akhirnya terjatuh ke lantai yang beralaskan karpet.
"Astaghfirullah!"
Brugh!
Jennie, si gadis bergaun merah, yang mendengar suara benda jatuh langsung terbangun sekaligus. Rambut acak-acakan dengan mata yang masih terpejam. Tak lupa tangannya terangkat menghapus liur yang menempel di ujung bibir hingga pipi.
"Neng Jen ngapain disini?!" Tanya pemuda tersebut, Asep, syok.
Jennie membuka matanya kemudian menatap datar sang suami.
"Ini kamar Jennie A, hwoaammm" Ujarnya sambil menguap.
Asep terdiam dengan wajah blanknya sembari memindai ruangan yang ia tempati.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Eh iya, ini bukan kamar saya ataupun kamar hotel. Jadi, ini kamar Neng Jen?" Batinnya
Deg!
"Astaghfirullah Asep, kenapa kamu bisa lupa" Asep mengusap wajahnya kemudian bangkit menghampiri Jennie yang tengah berperang dengan kantuk.
"Duh maaf Neng, saya lupa kalo kita udah nikah" Asep menggaruk tengkuknya merasa tak enak.
"Hmm... gapapa A, namanya juga baru" Jennie membenahi bantalnya, berniat tidur kembali.
"Neng mau ngapain?"
"Tidur lagi A, masih ngantuk"
"Ini udah subuh Neng, mending sekarang kita mandi, setelah itu shalat subuh berjamaah." Ujar Asep beranjak mengambil handuk di lemari. Sementara Jennie malah diam memaku dengan mata membulat sempurna saat Asep menyebut kata "kita mandi" KITA? Maksudnya, ia dan Asep mandi bersama?
"Inget Jen, kata mommy istri itu harus nurut apa kata suami" Batinnya mengingatkan.
Jennie beranjak dari tempat tidur, kemudian mengekor Asep yang sudah masuk ke kamar mandi.
Asep bersiap untuk membuka baju, namun seketika terhenti saat melihat Jennie berdiri kaku dibelakangnya.
"Eh, E-eneng ngapain?" Tanya Asep gugup, sembari menurunkan kembali baju yang sempat ia angkat ke atas.
"Tadi Aa bilang, mending sekarang kita mandi, itu artinya Aa ngajak Jennie mandi bareng kan?" Tanyanya dengan pipi merona.
"Hah? Mandi bareng?" Asep bingung, kemudian ia tertegun saat melihat penampilan Jennie yang sungguh mengundang. Apalagi gadis itu baru saja berkata mandi bersama dengan gestur malu-malu.
