"Nienie & Trio AJK"

783 104 10
                                    


"Kamu makin gede makin ganteng aja Sep, heran Teteh" Sosok cantik dengan seragam guru itu tertawa sembari menepuk bahu Asep akrab.

"Ehehehe Teteh bisa aja" Jawab Asep canggung.


"Sayang, nunggu lama ya?"


Cup!


Asep mengedipkan matanya cepat, berusaha memproses apa yang baru saja terjadi. Sementara Jimi dan Bu guru muda melotot dengan mulut terbuka karena syok.

"Ehehe engga kok Neng" Jawab Asep malu, bagaimana tidak malu jika Jennie memanggilnya sayang plus diberi kecupan pipi di depan umum seperti ini.

"Eh ada Bu Laras, Assalamu'alaikum Bu" Ucap Jennie dengan senyum palsu kemudian duduk disamping Asep. Kepalanya ia senderkan ke bahu tegap sang suami, manja.

"W-walaikumsalam.. " Jawab Bu Laras.

"Aa kok bisa kenal sama Bu Laras?" Tanya Jennie

"Oh iya Neng, Teh Laras ini dulunya temen SMA Teh Siti, Aa kenal karena Teh Laras sering main ke rumah pas masih sekolah." Jennie mengangguk paham.

"Dulu ibu SMAnya di Bangtan Asri seangkatan sama Airin, tapi cuma sampe kelas 10. Soalnya Ayahnya ibu pindah kerja ke Jakarta pas naik kelas 11. Dan sekarang gak nyangka banget bisa ketemu lagi sama si kasep adiknya Airin ini, terakhir ketemu pas Asep masih SMP, masih kurus banget, eh sekarang udah dewasa aja, jadi makin kasep." Jelas Bu Laras sembari tersenyum malu ke arah Asep.

"Alhamdulillah Bu Laras pindah, coba kalo engga, pasti beda lagi ceritanya" Batin Jennie

"Oh iya, kalian berdua kok bisa akrab banget sih?"  Laras menatap Jennie risih karena dirasa terlalu lancang kepada Asep.

"Kalian bersaudara?" Lanjutnya

" Engga Teh, Jennie ini putrinya Mang Cahyo, sahabat Ayah saya." Laras mengangguk.

"Oh, maka dari itu kalian juga sahabatan?"

"Bisa dibilang begitu, tapi lebih tepatnya Jennie ini sahabat hidup saya." Asep tersenyum sembari mengusak surai Jennie.

"M-maksudnya?" Tanya Laras mulai tak enak perasaan.

"Jennie istri saya Teh, kami menikah beberapa hari yang lalu." Laras menatap keduanya syok + patah hati. Ya bagaimanapun ia pernah menaruh hati kepada sosok adik dari sahabatnya itu dari dulu sampai sekarang.

"O-oh gitu ya, mmm... selamat ya buat kalian berdua, semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah dan warahmah. Kalo gitu Teteh pamit ya semuanya mau ke ruang guru." Laras langsung beranjak bahkan sebelum Asep menjawab.

"Aamiin... Teh"

"Kok Bu Laras kayak yang patah hati gitu sih?" Tanya Lukas.

"Maklumin aja Kas, Teh Laras itu naksir Asep dari dulu." Jelas Jimi

"Wow gak nyangka Bu Laras suka berondong" Celetuk Lilis.

"Begitu syulit lupakan Asep🎼......, apalagi Asep baik...🎼 "

Jennie, Jimi, dan Lilis terbahak dengan candaan Lukas. Sementara si tokoh utama hanya menggeleng pelan.

............



Jennie dan Asep baru saja selesai shalat isya, setelah salam dan berdo'a Jennie berniat membereskan sejadah dan melepas mukenanya, namun urung karena ucapan Asep.

"Neng, tolong bawain Qur'an di dalem lemari, kita ngaji bareng dulu ya... " Ujarnya sembari tersenyum tanpa melepaskan tasbih ditangannya yang sedari tadi ia gunakan untuk berdzikir.

Petani CoganWhere stories live. Discover now