"Asep galau"

559 72 3
                                    


Sepulang dari mesjid Asep terlihat merenung sendiri di kursi depan rumahnya, dan hal itu membuat Siti bertanya-tanya.

"Sep, udh malam, gak mau masuk?" Tanya Siti dari depan pintu.

"Nanti dulu Teh, Asep masih mau disini." Jawabnya tanpa melirik ke arah Siti.

Karena merasa ada yg salah dengan Asep, akhirnya Siti memutuskan untuk ikut bergabung dengan Asep.

"Mau cerita?" Tawar Siti setelah mendudukan dirinya disamping Asep. Asep melirik ke arah Siti kemudian merebahkan dirinya pada kursi panjang yg tengah ia duduki dengan kepala beralaskan paha Siti.

"Tumben kamu manja sama teteh Sep" Siti terkekeh melihat kelakuan sang adik kemudian mengelus surai hitam miliknya

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Tumben kamu manja sama teteh Sep" Siti terkekeh melihat kelakuan sang adik kemudian mengelus surai hitam miliknya.

"Gapapa teh kali2, lagian sebentar lagi Asep gak bisa manja sama teteh."

"Loh memangnya knp?" Tanya Siti tanpa menghentikan elusan tangannya pada surai Asep.

"Sebentar lagi Teteh jd milik orang lain, dan Asep bukan lagi prioritas teteh"

Siti terpaku saat mendengar ungkapan Asep, kemudian ia tersenyum sendu.

"Meskipun nanti Teteh bakal punya suami, teteh gak bakal lupain kamu, kamu selalu menjadi salah satu prioritas teteh, karena kamu satu2nya keluarga yg teteh punya Sep. Teteh sayang sama kamu." Ungkap Siti dengan mata berkaca-kaca.

"Iya teh, Asep percaya kok. Asep jg sayang sama teteh, meskipun teteh galak, dan suka ngomelin Asep." Balas Asep yg mendapat jeweran ditelinga oleh Siti.

Dan seketika suasana yg tadi sendu pun berubah menjadi hangat.

"Adudududuh teh sakit"

"Siapa suruh kamu ngatain teteh hah?" Omel Siti setelah melepas jewerannya.

"Bukannya ngatain teh, tp kan itu fakta"

"Oh mau teteh jewer lagi ya?!"

"Eh, engga teh, ampun2 Asep cuma bercanda kok ehhehe" Jawab Asep cengengesan sembari mengusap telinganya yg memerah.

"Iya2, terus td knp kamu ngelamun? Ada masalah? Sini cerita sama teteh siapa tau teteh bisa kasih saran"

"Emmm gpp kok teh" Jawab Asep bohong, bukannya ia tidak mau jujur, tetapi Asep masih ragu untuk menceritakan hal yg mengganggu pikirannya pada sang kakak.

"Hmmm yaudah kalau kamu blum siap cerita. Teteh cuma mau ngasih saran, kalo Asep punya masalah lebih baik cerita ke seseorang yg Asep percaya, jgn dipendem sendiri, setidaknya beban masalah Asep akan sedikit ringan kalau Asep mau berbagi. Paham Sep?"

"Iya teh, makasih ya udh ngertiin Asep" Ucap Asep sembari memejamkan matanya menikmati elusan lembut pada surainya.

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
Petani CoganDove le storie prendono vita. Scoprilo ora