"Iros Hamil?!"

599 86 12
                                    

Sore ini 4 orang pemuda Nangka runtuh tengah berkumpul di warung Jaenab dalam rangka reuni setelah melepas masa lajang bagi Asep dan Jejen.

"Kang, Kang Agus bakal kesini gak?" Tanya Kai

"Katanya sih mau, itupun kalo dikasih ijin sama Ayu."  Ujar Jejen sembari menikmati pisang goreng hangat dicocol saos.

"Oh iya, emang Akang dikasih ijin sama Teh Siti?" Timpal Jimi.

"Dikasih lah, orang Airin lagi bikin bolu sama Jennie dirumah Nek Dedeh." Kai dan Jimi mengangguk paham.

"Kang, gimana udah itu belum sama Teteh?" Tanya Asep iseng. Jejen, Jimi dan Kai terperangah dengan pertanyaan Asep yang diluar dugaan.

"Wah teu nyangka Sep, kamu bakal nanya gitu."

"Asep ada kemajuan ya semenjak nikah sama Neng Jennie ahahahha" Asep menatap datar kedua sahabatnya.

"Belum Sep, Akang disuruh puasa seminggu. Teteh kamunya kedatangan tamu bulanan" Jejen merengut sementara trio AJK tertawa puas seakan mengejek Jejen.

"Sabar Kang nanti juga bakal ngerasain kok"

"Iya tau yang udah berpengalaman mah beda" Goda Jejen sementara Asep menggaruk tengkuknya malu.

"Momen yang gak akan pernah terlupakan ya Sep, beuh lah pokoknamah" Ujar Jimi sembari tertawa.

"Jim, emang kamu pernah?" Tangan Kai. Jimi bungkam, sementara Jejen dan Asep saling lirik.


Krik.... krik..... krik..... 🦗🦗🦗 (hening....)



Belum sempat Jimi menjawab, kedatangan seseorang berhasil mengubah topik pembicaraan.

"Akhirnya kamu datang juga Gus, kita kira kamu gak bakal datang." Celetuk Jejen.

Entah kenapa Jimi jadi merinding melihat tatapan dingin sekaligus marah dari sang calon kakak ipar/ekhem/.

"K-kang... " Sapa Jimi gugup.


Sret!


Bugh!




"Innalillahi!"

"Astaghfirullahalazim!"

Tanpa diduga, Agus menarik kerah baju Jimi kemudian mendaratkan satu bogeman ke rahang milik playboy Nangka Runtuh tersebut sehingga jatuh tersungkur ke tanah.

Jejen, Asep dan Kai terkejut dan serempak berdiri. Sementara Jaenab yang melihat kejadian tersebut dengan panik langsung berlari keluar untuk memanggil sang suami/pak RW Jaya.

"Gus, kunaon ari maneh?!" Sentak Jejen sembari menahan Agus yang hendak menghajar Jimi. Sementara itu Kai dan Asep langsung membantu Jimi berdiri.
(Gus, kamu kenapa?)

"Lepasin saya Jen, saya harus kasih pelajaran bocah brengsek itu!" Ujarnya murka.

"Gus tenang, ada masalah apa kamu sama Jimi?"

"Masalah apa? Kamu tanya aja langsung sama si bangsat" Ujarnya malas hanya untuk menyebut nama seseorang yang berhasil menyulut emosinya itu.

"Saya salah apa Kang?" Tanya Jimi bingung sembari menyeka noda darah di pinggir bibirnya.

"Cih, jangan sok belagak polos nyerempet goblok, kalo kelakuan aja bejat!"

"Kelakuan bejat apa Kang? Saya gak... "

Bugh!


"Gus eling sia teh! Mun aya masalah tong kieu carana, kos budak wae maneh mah, padahal tereh jadi bapak oge." Ujar Jejen terpancing emosi.

Petani CoganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang