"Lari Pagi"

669 81 3
                                    

Ada pepatah mengatakan setelah badai akan datang pelangi. Ya, mungkin pepatah itulah yg tepat untuk menggambarkan suasana hati seorang Jennie Tania Bramantyo. Kemarin ia dilanda galau, bahkan hampir menyerah, namun pagi ini Jennie terbangun dengan senyuman yg terlukis indah di wajah rupawan nya.



Tok.... Tok... Tok...


"Jen bangun, shalat subuh dulu" Pukul 4.15 pagi Nek Dedeh membangunkan Jennie seperti biasanya.




Cklek



Pintu terbuka, dan nampaklah Jennie dengan mukena pink bordirnya tengah tersenyum lebar ke arah sang nenek.

"Nenek telat, Jennie udh bangun duluan tau" Ujar Jennie bercanda.

"Hmmm tumben, ada apa nih?"

"Gak ada apa-apa kok Nek, yuk kita shalat berjamaah" Jennie menuntun tangan sang nenek ke arah ruangan yg biasa digunakan shalat.

...............




(06.30)

"Teh, Asep pergi dulu ya"

"Mau kemana Sep? Baru pulang dari mesjid udah mau pergi lagi? Gk sarapan dulu?" Siti menatap bingung sang adik yg sudah siap dengan kaos hitam lengan pendek  dan celana training abu, tak lupa sepatu hitam yg ditenteng di lengan kanan.

"Lari pagi teh, nanti aja sarapan di warung bu Jaenab" Jawabnya sembari mendekat kemudian mencium tangan Siti.

"Tumben kamu lari pagi, sama siapa?" Asep mencondongkan wajahnya ke arah Siti kemudian berbisik

"Sama calon istri teh"

"Asep berangkat, Assalamu'alaikum" Setelah mengucap salam, Asep langsung pergi keluar meninggalkan Siti yg masih terpaku.

"Calon istri Asep? Siapa? " Batin Siti bingung, setelah berfikir cukup lama, akhirnya Siti mengingat satu nama gadis yg sering Asep sebut akhir-akhir ini.

"Asep mau lari sama Neng Jennie?! " Siti teriak kemudian melompat kecil.

"Akhirnya kapalku berlayar hwuaaaa"

Ok, kita tinggalkan Siti dengan kebahagiaanya, kita beralih kepada Asep yg saat ini sudah berada di depan rumah Nek Dedeh. Terlihat disana sang pemilik rumah tengah menyiram bunga sedap malam di halaman depan.

"Assalamu'alaikum Nek"

"Waalaikumsalam, eh ada Asep" Asep mencium tangan Nek Dedeh kemudian tersenyum ramah.

"Nek, Neng Jennie nya ada?"

"Oh jd ini penyebab Jennie bangun pagi" Batin Nek Dedeh

"Ada sebentar Nenek panggilin dulu, emang kalian mau kemana?"

"Asep mau ajak Neng Jennie lari pagi disekitar sini Nek"

"Oh begitu, baguslah dari pada Jennie tiap pagi rebahan mulu di tempat tidur. Ayo Sep duduk dulu, biar nenek panggilin Jennie nya, Oh iya mau minum apa?"

"Gpp Nek, gak usah repot-repot, setelah ini mau langsung berangkat biar gak terlalu siang." Nek Dedeh mengangguk kemudian masuk kedalam rumah.

Asep duduk santai di kursi rotan depan rumah Nek Dedeh, sampai 15 menit kemudian seseorang datang menghampiri Asep.

"Sep" Asep melirik ke arah Jennie yg baru saja tiba.

"Ya Allah, Neng Jen gemesin banget sih kayak anak SD" Batin Asep

"Sep, gue cocok gak penampilan kek gini?" Tanya Jennie sembari membuka lebar kedua tangannya.

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Petani CoganOnde histórias criam vida. Descubra agora