"Ijab Qobul"

640 84 13
                                    


Satu demi satu rangkaian acara sudah terlaksana, dan tibalah kini pada puncaknya, yaitu Ijab Qobul. Agus duduk lesehan beralaskan karpet dengan sebuah meja kecil di depannya sebagai pembatas. Di sekelilingnya sudah duduk kerabat serta teman sebagai saksi.

"Gus, tenang atuh jangan tegang gitu" Goda Jejen yg duduk disamping kanan Agus.

"Berisik kamu Jen, saya gugup tau, kenapa gak dari awal dikasih tau kalo teksnya bahasa Sunda? Saya kemarin malah hapalin yg bahasa Indonesia" Balas Agus menggerutu, hal tersebut membuat Jejen tertawa puas.

"Ya salah kamu sendiri Gus, kenapa coba malah hapalin yg bahasa Indonesia. Tp gpplah, saya yakin kamu bisa Gus, kamu kan pinter, pasti hafal meski dadakan pagi tadi."

"Kang, pak Penghulunya mana?" Tanya Bu Jaenab pada Mang Jaya.

"Lagi ke kamar mandi neng, mungkin sebentar lagi balik, maklumin aja udh sepuh."

"

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.



Sementara itu, Jennie yg saat ini duduk di kerpet deket pintu keluar terkejut saat Sulis malah ikut duduk di sampingnya.

"Jen, Teteh ikut duduk disini ya"

"Iya mangga teh" Jawab Jennie tersenyum kaku, kemudian ia mengedarkan pandangannya, tanpa sengaja matanya bersibobrok dengan mata Asep yg duduk jauh di sebrang sana. Hanya beberapa detik sebelum Jennie memutuskan pandangan secara sepihak.

"Apa yg Akang bilang beneran terjadi kan Sep? Akan ada saatnya dimana kamu bertemu keduanya di situasi yg sama" Bisik Jejen kepada Asep yg duduk disebelahnya. Asep mengangguk sebagai jawaban.

Tak lama dari itu bapak penghulupun tiba, beliau mempersilahkan Ayah Ayu untuk duduk berhadapan dengan Agus. Kemudian setelah itu, Ayu datang dituntun oleh sang Ibu. Semua mata tertuju pada sosok Ayu yg berjalan dengan anggun dalam balutan kebaya putih serta hijab yg senada, riasannya sederhana namun terlihat begitu memukau, senyuman tak pernah hilang dari wajah rupawan tersebut.

Agus melirik kebelakang, melihat calon istrinya berjalan ke arahnya

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Agus melirik kebelakang, melihat calon istrinya berjalan ke arahnya. Agus tak bisa menahan senyumnya, ia begitu terpesona akan kecantikan seorang Ayu Julianti.

Petani CoganOnde histórias criam vida. Descubra agora