"Bolehkah Jennie Berharap? "

558 82 6
                                    

Jam masih menunjukan pukul 5.30, dan matahari pun belum muncul sepenuhnya, hanya terlihat bias-bias jingga sang fajar di ufuk timur. Namun Jennie sudah terlihat sibuk memasukan baju, kerudung serta make up dan alat-alat lain kedalam tas gendong pink miliknya. Setelah semua siap ia berpamitan pada nek Dedeh.

"Nek, Jennie kerumah Teh Siti dulu ya, Assalamu'alaikum" Ucapnya seraya membuka pintu depan.

"Iya waalaikumsalam"

Jennie melangkah dengan riang, menikmati udara pagi yg sejuk, bahkan cenderung dingin. Ia sedikit mengeratkan jaket yg membungkus tubuh mungilnya, berupaya melindungi diri dari tusukan hawa dingin.

Kenapa Jennie berangkat kerumah Siti sepagi ini? Jawabannya, karena Jennie belum bisa memakai hijab/kerudung, jadi ia meminta Siti untuk membantunya memakai kerudung dan bersiap menuju acara Ayu dan Agus.

"Neng Jen?" Suara berat seseorang menghentikan langkah Jennie, ia sedikit melihat ke arah belakang, namun beberapa detik kemudian ia menundukan pandangannya malu.

"Gila, Asep pulang dari mesjid tuh damage nya gk ngotak" Batin Jennie

"Mau kemana Neng sepagi ini?" Tanya Asep bingung.

"Mau kerumah lo" Jawabnya santai sembari melanjutkan jalan diikuti Asep disampingnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Mau kerumah lo" Jawabnya santai sembari melanjutkan jalan diikuti Asep disampingnya.

"Tumben pagi sekali"

"Iya, gue udh janjian sama teh Siti buat siap2 bareng ke acaranya Teh Ayu" Asep hanya mengangguk paham.

"Lo baru pulang dari mesjid ya?" Tanya Jennie

"Ehehe iya Neng."

Setelah itu hening untuk beberapa saat, mereka tenggelam dalam pemikirannya sendiri. Namun seruan Jennie berhasil memecah keheningan tersebut.

"Sep"

"Iya Neng?"

"Menurut lo pantes gk sih kalo cwek kaya gue berharap dapat pasangan yg baik, yg sholeh?" Asep bingung dengan maksud dari pertanyaan Jennie, namun setelah itu ia mengulas senyum kotak andalannya.

"Setiap orang berhak mengharapkan sesuatu Neng, termasuk mendapatkan jodoh yg baik. Namun balik lagi, tergantung sifat kita sendiri, karena jodoh adalah cerminan diri, sebagaimana yang terkandung dalam Q.S An-Nur ayat 26, Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), Sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga). Jadi, kalau kita mengharapkan seseorang yang baik, maka perbaikilah dulu sifat dan akhlak kita. Dan jangan lupa untuk selalu berdo'a kepada Allah SWT supaya kita diberikan jodoh yg baik menurut-Nya. Karena apa yg kita pikir baik belum tentu baik,  begitupun sebaliknya,apa yg kita pikir buruk belum tentu buruk."

Petani CoganWhere stories live. Discover now