"Lagu Cinta"

490 85 1
                                    


Nyaman, itulah yg saat ini Jennie rasakan. Mata terpejam dengan jantung yg berdebar menyenangkan. Namun, saat ingat sesuatu Jennie langsung membuka matanya spontan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aish, bodoh lo Jennie! Kenapa pake peluk segala sih? Kalo Asep risih terus marah gimana?" Batin Jennie menyesal.

"Neng" Panggil Asep

"Mampus lo di omelin Asep" Batin Jennie

"I-iya Sep?"

"Mmm... Jalannya kemana lagi?" Tanya Asep saat melihat persimpangan.

"Kirain marah ternyata cuma nanya jalan ehehe" Batinnya lega.

"Belok kanan ntar juga nyampe" Asep mengangguk kemudian belok kanan, diikuti mobil Jimi dari belakang.

"Sep, sorry ya tadi gue meluk lo"

"Eh, Iya Neng gapapa ehehehe" Ujar Asep sembari tersenyum meskipun terhalang masker dan helm.

10 menit kemudian mereka sampai di tempat parkir sebuah mall besar. Jennie turun dari motor kemudian berusaha melepas helm yg dipakainya, namun susah.

"Bisa gak Neng?" Tanya Asep sembari mencabut kunci motor dan memasukannya kedalam saku jaket.

"Susah Sep, keknya macet deh" Ujar Jennie berusaha melepas helmnya.

"Sini, saya bantu." Asep mendekat kemudian membantu Jennie melepas helm.

Deg!


Jantung Jennie berdetak cepat saat Asep berdiri dihadapannya dengan jarak yg bisa dibilang sangat dekat.

"Nah udah"

"Thanks Sep"  Jennie merapikan helaian rambut nya dengan gugup.

"Iya Neng" Asep menaruh helm milik Jennie diatas jok motor kemudian  membuka helm miliknya dengan mudah. Tangannya menyisir rambut hitam tersebut kebelakang. Bagai slow motion Jennie mematung dan terpesona dengan adegan yg tersuguh di depannya itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Petani CoganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang