14

202 29 0
                                    

"Tuan. Dokter In Guk berada disini bersama Tuan Muda".

Mendengar perkataan kepala pelayan mansion, ketiga pemuda yang tengah berada di mini bar itu dengan cepat mengambil langkah mereka menuju ruang tamu mansion. Dan ketiganya dibuat tidak percaya saat melihat dokter kepercayaan mereka tengah duduk di salah satu sofa dengan Jisung yang terlihat tertidur di sebuah sofa berukuran panjang.

"Bagaimana bisa dia berada bersamamu?".

Minho begitu saja memberikan pertanyaannya dengan mata tajam yang menyelidiki. Menatap penuh kecurigaan pada dokter berwajah tampan di hadapannya.

Menyadari itu, In Guk mengambil berdirinya dan berbicara dengan suaranya yang terdengar sangat tenang. "Saya melakukan pemeriksaan pada pasien di tempat yang cukup jauh. Saya juga tidak bisa mempercayai bagaimana Tuan Muda bisa berada disana. Di saat kondisinya tidak baik, Tuan Muda justru berada di pinggir pantai. Saya mendekatinya, tetapi, tiba-tiba saja Tuan Muda terjatuh tidak sadarkan diri. Jadi, saya dengan cepat membawanya ke rumah sakit terdekat untuk melakukan pemeriksaan".

Mendengar itu, Minho, Hyunjin dan Felix hanya diam. Mata ketiganya memberikan tatapan dalam yang sama pada dokter di hadapan mereka. Tatapan yang penuh dengan ketidak percayaan.

Hal yang membuat In Guk masih menyadari itu kembali berbicara. "Maaf, saya tahu, saya telah melakukan kesalahan karena tidak segera memberitahu Tuan Besar. Tetapi, saat itu, saya benar- benar dibuat khawatir dengan keadaan Tuan Muda. Jadi, saya membawa Tuan Muda begitu saja. Maafkan saya, Tuan. Saya telah melakukan kesalahan".

Melihat In Guk yang membungkukan badannya dan berkata dengan suara penyesalan. Membuat ketiganya begitu saja mendapatkan kepercayaan. In Guk telah menjadi dokter pribadi mereka dalam waktu yang cukup lama. Jadi, mereka tidak memiliki banyak alasan untuk tidak mempercayai dokter tampan itu.

Hanya saja, tidak untuk salah seorang pemuda yang sejak tadi terus memberikan tatapan dalamnya.

Menghela nafasnya, Minho berkata dengan suara yang lebih baik. "Baiklah, tidak masalah. Terimakasih telah menjaganya".

"Kewajiban saya, Tuan Lee" In Guk kembali membungkuk hormat "kalau begitu, saya harus kembali sekarang. Selamat malam, Tuan".

Ketiganya hanya menganggukkan kepala mereka singkat. Mendapatkan siluet In Guk yang telah menghilang bersama kepala pelayan mansion, mata ketiganya dengan bersamaan melihat ke arah pemuda Han yang masih tertidur.

"Apa kau mempercayainya begitu saja?".

Pertanyaan tiba-tiba dari Hyunjin, membuat Minho dan Felix melihat pemuda Hwang itu bersamaan.

"Apa yang kau katakan?" Tanya Minho memastikan.

Memutar matanya, Hyunjin menjawab dengan suara tidak baiknya. "Ouh ayolah! Apa kalian tidak bisa melihatnya?! Perkataannya terdengar seperti sebuah karangan cerita! Terdengar sangat signifikan! Apa kalian tidak bisa memikirkan itu?!".

Minho dan Felix melemparkan tatapan mereka. Perkataan Hyunjin terdengar cukup benar. Hanya saja, In Guk bukanlah orang baru yang masuk di dalam wilayah mereka. Sebelum menjadikannya sebagai dokter pribadi, Minho telah mencaritahu mengenai dokter Seo itu. Jadi, sangat tidak memungkinkan jika dirinya memberikan keraguan pada dokter tampan itu.

"Jangan berfikir buruk tentang dokter Seo" Minho berkata "kita telah mengenalnya cukup lama".

Baiklah, perkataan Minho terdengar sangat benar. Tetapi, Hyunjin tetaplah Hyunjin. Pemuda Hwang itu telah dilahirkan dengan karakter dingin yang sangat keras kepala. Membuatnya harus membalas perkataan Minho dengan suara tidak bersahabatnya.

"Aku akan mencaritahu lagi mengenai dirinya!" Tegas Hyunjin dan melangkah begitu saja.

Melihat itu, Minho dan Felix kembali saling memberikan tatapan mereka. Menghela nafas berat dengan bersamaan saat mengetahui sikap Hyunjin yang tidak sedikitpun berubah.

Red Light Of Maniac Where stories live. Discover now