16

206 27 0
                                    

"Uuugghh..... tidak!".

Jisung mengerang saat merasakan junior Minho dan Felix berada sangat dalam di dalam dirinya. Menyentuh tepat pada titik sensitive di dalam tubuhnya secara bersamaan.

"Akkkhh, sial!".

"AKKKHH!".

Lagi, pekikan Jisung terdengar memenuhi ruangan saat Hyunjin dengan sengaja menggigit kuat titik memerah di dadanya. Membuat tangan kiri Jisung reflek mengcengkram kuat rambut hitam Hyunjin dengan tangan kanannya yang lebih menggenggam kuat tangan Felix.

"Akkkhh..... aaakkkhh slowly!".

Erangan frustasi Jisung mendominasi. Bagaimana kedua junior keras itu bergerak tidak beraturan membuat Jisung seakan kehilangan akalnya. Tubuhnya terus bergerak bersamaan dengan hentakan yang menjadi lebih kuat. Membuat Felix yang berada tepat di belakang tubuh Jisung harus menggunakan sebelah tangannya untuk memeluk tubuh pemuda Han itu.

"Sial! Sangat nikmat!".

"Akkkhh! Minho!".

Tanpa sadar, Minho mempercepat gerakkannya. Berusaha mendapatkan kenikmatan lebih saat miliknya dicengkeram kuat oleh hole Jisung. Merasakan bagaimana juniornya bergesekan dengan milik Felix yang saat ini juga mempercepat gerakkannya.

Tubuh Jisung terus terhentak kuat. Matanya yang terpejam dengan keringat memenuhi tubuhnya membuat Hyunjin mendapatkan gairah monsternya. Lagi, bibir pemuda Hwang itu mencium brutal bibir memerah Jisung. Menyesap setiap inci ruangan hangat yang menjadi candunya.

"Akkkhh!".

Desahan berat Felix terdengar saat dirinya dan Minho mendapatkan pelepasan bersamaan. Wajah berbintik tampan itu terangkat dengan mata yang terpejam. Merasakan bagaimana cairannya yang keluar di dalam ruang sempit yang saat ini lebih mencengkram kuat miliknya.

Minho menjatuhkan tubuhnya setelah mendapatkan pelepasan yang selalu terasa nikmat untuknya. Meletakkan wajahnya pada leher Jisung yang saat ini tengah berusaha menetralkan deru nafasnya. 

"Sekarang, aku. Menyingkirlah".

Mendengar itu, Minho yang masih belum mendapatkan kepuasannya dibuat mendengus. Membangunkan tubuhnya, tangan Minho bergerak menurunkan kedua kaki Jisung yang melingkar di pinggangnya. Mulai mengeluarkan miliknya dengan rasa keterpaksaan.

"Keluarkan milikmu juga, Lee. Aku tidak ingin bermain bersama".

Baiklah, bukan hanya Minho, Felix bahkan harus dengan terpaksa mengeluarkan juniornya dari dalam ruang sempit kesukaannya.

Mengetahui jika Hyunjin akan mulai menghancurkan tubuhnya, dengan setengah kesadarannya, Jisung berusaha untuk melakukan penolakkan. Hanya saja, gerakkan Hyunjin akan selalu lebih cepat darinya. Membuat Jisung pada akhirnya kembali mengerang saat junior Hyunjin memenuhi holenya dalam sekali hentakkan.

...

Jas mahal itu diletakkan dengan kasar oleh pemiliknya. Dengan kemarahan, Bangchan melangkah menuju balkon kamarnya. Memukul pembatas balkon dengan kedua tangannya dan mencengkramnya kuat.

Mengetahui jika Jisung meninggalkan acara pelelangan bersama ketiga mafia menyebalkan itu, membuat pemuda Bang mendapatkan kekesalan di dalam dirinya. Sungguh, jika bukan karena Jisung, Bangchan tidak akan mau melangkahkan kakinya menuju pelelangan yang membosankan itu.

Bangchan bahkan belum bertemu dengan Jisung, dan ketiga pemuda sialan itu justru sudah membawa Jisung pergi begitu saja.

"Sialan!" Umpat Bangchan yang kembali memukul pembatas balkon di hadapannya.

Red Light Of Maniac Where stories live. Discover now