The End

362 26 161
                                    

Six years later

Setelah peperangan dua mafia besar tepat di tengah hutan wilayah kekuasan FoxBlood, hingga saat ini, keduanya masih menjadi musuh yang tidak dapat saling berhadapan.

Pemuda yang menjadi alasan keduanya melakukan peperangan besar juga menjadi alasan peperangan saat itu harus dihentikan.

Ya, pemuda Han yang menembak dirinya sendiri hingga terjatuh pada jurang dengan ombak laut yang sangat besar membuat kedua mafia itu menghentikan pertarungan kuat mereka.

...

Minho tengah fokus pada layar pintar di hadapannya. Meski terlihat mengamati pekerjaannya, tetapi, pemikiran pemuda Lee bahkan kedua sahabat mafianya tidaklah pernah benar-benar mendapatkan kefokusan mereka.

Enam tahun telah berlalu, dan ketiganya masih memiliki pemikiran yang terjebak pada pemuda Han yang sama.

Jisung yang tidak ditemukan hingga saat ini menjadi perangkap yang seakan menjebak diri ketiganya.

Pemuda itu benar-benar telah berakhir. Bagaimana Jisung yang sangat tepat menembak pada bagian jantungnya sendiri dan tubuhnya yang terjatuh pada laut berombak besar, menghanyutkan tubuh lemahnya pada dasar yang tidak dapat dijangkau siapapun.

Pemuda Lee itu ingat, dirinya dan semua mafia Darkness bersama tim penyelamat telah melakukan pencarian hingga menghabiskan waktu yang sangat lama. Beberapa bulan, dan jejak pemuda Han itu tidaklah ditemukan.

Hingga hasil yang mengatakan semuanya telah berakhir, menghancurkan diri ketiganya.

Hal sama yang juga selalu dirasakan oleh pemimpin FoxBlood. Ini sudah sangat lama, dan Bangchan masih tidak bisa keluar dari kegelapan yang memerangkap dirinya.

Bisakah pemuda Bang itu mengatakan penyesalannya?

Bagaimana dirinya yang menjadikan Jisung sebagai targetnya. Menjebak pemuda manis itu hingga mencintai dirinya. Chan tidak percaya, bahwa tanpa sadar dirinya justru menikmati perangkapnya sendiri.

Perangkap yang bukan hanya menghancurkan dirinya tetapi juga orang yang sangat berarti untuknya. Seungmin, pemuda Kim itu berakhir dengan membatalkan semua hubungan dengannya dan pergi ke negara yang berada dalam jarak yang sangat jauh dengannya. 

Menghela nafasnya, semua pemikiran-pemikiran acak yang sama dalam beberapa tahun ini seakan menghadirkan sebuah rantai yang mengikat kuat dirinya. Jika bisa, Chan sungguh ingin mengulang semuanya.

Chan ingin menjaga Seungmin dengan baik, dirinya juga ingin berkenalan dengan Jisung sebagai seorang teman yang menyenangkan. Atau mungkin, menjaga pemuda Han itu seperti adiknya.

Tetapi, keadaan yang selalu menyadarkan pemikirannya membuat rantai yang mengikat tubuhnya ditarik hingga menjadi lebih kuat dan menyesakkan.

Menghela nafasnya, Bangchan yang tengah duduk pada kursi kebesarannya bergerak untuk menyandarkan dirinya. Matanya yang terpejam selalu saja mengarahkan pikirannya pada penampilan seorang Han Jisung.

Ya, pemuda Han itu telah berhasil menghancurkan dirinya hingga ke dasar terdalam.

Pintu yang terbuka dengan cukup kasar mengejutkan Bangchan hingga membuat pemuda Bang itu membuka matanya.

Melihat sang sahabat yang masih terus bersamanya melangkah dengan langkah yang sangat tergesa, Bangchan mendapatkan kebingungannya.

"Ada apa? Kenapa kau.....",

"Chan, lihat ini". 

Changbin yang menyanggah perkataan Chan seraya memberikan sebuah lembar foto padanya membuat Bangchan lebih mendapatkan kebingungannya.

Tidak ingin bertanya lagi, tangan Bangchan segera bergerak untuk mengambil kertas itu. Dan tubuh Chan dibuat menegang juga mata berkarakter tajamnya membulat sempurna saat melihat tampilan seseorang yang sangat familiar berada di dalamnya bersamaan dengan sebuah nama yang tertulis di bawahnya.

"Han..... Peter?".

The End














Red Light Of Maniac Where stories live. Discover now