40

162 23 49
                                    

Tangannya bermain dengan sangat lembut pada surai berwarna coklat kehijauan milik pemuda berwajah manis yang saat ini berada di dalam pelukkannya. Sesekali menghirup aroma memabukkan dari rambut berwarna baru itu.

"Chan?".

Mendengar suara yang sudah cukup lama ini tidak didengarnya, Chan selalu berhasil mendapatkan getaran di hatinya.

Menurunkan wajahnya, Chan menjawab panggilan dari pemuda yang berusia lebih muda darinya itu dengan sebuah dehaman.

"Ehm?".

Mengeratkan pelukannya, Jisung lebih memasukkan tubuhnya, menyatukan wajahnya dengan dada Chan yang terlihat sedikit terekspose karena kemeja yang tidak dipasangkan kancing bagian atasnya.

"Apa kau benar-benar mencintaiku?".

Mendapatkan pertanyaan itu, tubuh Chan dibuat menegang. Gerakkan tangannya di surai Jisung bahkan reflek berhenti. Chan ingin menjawab, hanya saja, bibirnya seakan tidak dapat mengeluarkan suaranya.

Melihat Bangchan, Jisung dibuat mendapatkan kebingungannya. "Chan..... Kenapa tidak menjawab?" Tanyanya "apa kau tidak mencintaiku?".

"Tidak" Chan berhasil mengeluarkan suaranya "apa yang kau katakan, Jisung? Bagaimana bisa aku tidak mencintaimu?".

Mendengar itu, getaran di hati Jisung seakan bertambah lebih cepat. Tanpa berfikir lagi, Jisung begitu saja menaiki tubuh Bangchan. Memberikan ciuman singkatnya pada bibir pemuda Bang itu. Membuat Bangchan sangat terkejut dibuatnya.

"Jisung.....",

"Jadikan aku milikmu, Chan" Jisung menyanggah "bawa aku bersamamu".

...

Dengan kemarahan, pemuda Kim bertubuh tinggi itu begitu saja membuka pintu ruangan milik seorang CEO Seo yang ternama. Membuat si pemilik ruangan dibuat sangat terkejut saat mendapatkan suara pintu yang dibuka dengan sangat kasar.

"Yak, Seo Changbin!" Seungmin berteriak memasuki ruangan "katakan dimana kau menyembunyikan teman sialan mu itu!".

Mendengar perkataan bersuara besar dan penuh kekesalan itu, Changbin sungguh dibuat tidak percaya. Perasaan kesal dengan begitu saja hadir mengalir memenuhi dirinya.

"Apa seperti itu caramu memasuki ruangan dan menyapa seseorang, Tuan Kim?!" Changbin berkata kesal dari tempat duduk kebesarannya.

Mengabaikan ucapan itu, Seungmin kembali berbicara dengan suara tidak baiknya. "Aku tidak ingin membuang waktu untuk berbicara dengan manusia menyebalkan sepertimu! Jadi, cukup katakan dimana Bang sialan itu!".

Baiklah, Changbin tidak tahu kesalahan apa yang dirinya lakukan di masa lalu hingga harus membuatnya memiliki hubungan yang sialnya tidak terlihat adanya keakraban. Changbin ingat, dirinya tidak memiliki kecocokan dengan Seungmin bahkan di waktu pertama kali mereka berkenalan. Dan sialnya, hal itu juga terjadi dengan pemuda Han yang saat ini justru menjadi kekasih dari sahabat mafianya. Dan yang lebih buruknya lagi, pemuda Seo itu bahkan sering bertengkar hal-hal yang tidak penting bersama hyungnya.

Menghela nafas beratnya, Changbin pada akhirnya berusaha untuk menetralkan dirinya. Berbicara dengan lebih baik pada pemuda Kim yang masih menatap nyalang ke arahnya.

"Aku tidak tahu dimana dirinya" ucap Changbin.

"Omong kosong!" Seungmin membentak kesal "kau berfikir aku percaya padamu, Seo!".

Ah, benar, Seungmin adalah orang yang keras kepala dan tidak pernah memiliki kepercayaan kepada siapapun kecuali dengan Jeongin. Jadi, akan percuma jika Changbin berkata yang sebenarnya.

Red Light Of Maniac Where stories live. Discover now