15

193 25 0
                                    

Wajah berkarakter tegas itu memasuki area pelelangan yang berada di dekat lautan. Lagi, kehadiran dua pemuda yang memiliki peringkat tertinggi di dalam kemafian itu menjadi objek yang sangat mencuri perhatian.

Keduanya melangkah masuk bersama dengan dua pemuda lainnya. Melangkah lebih dalam ke area pelelangan.

"Selamat datang, Tuan Bang. Aku senang kau memiliki waktu untuk menikmati acaraku".

Suara bersahabat milik seseorang yang tidak lagi terlihat muda menyapa pendengaran Bangchan. Bukan hanya pemuda tampan itu, Changbin bahkan Seungmin dan Jeongin terpaksa harus memberikan senyuman terbaik mereka.

"Tentu" Bangchan berkata "acara sebaik ini tidak mungkin aku lewati" senyumnya.

Mendengar itu, Tuan Shin memperlihatkan tawanya yang lebih besar. "Saya merasa terhormat" ucapnya meninggikan diri.

Changbin menaikkan sudut bibirnya. Tersenyum miring karena rasa malasnya pada pria tua di hadapannya itu. Pria yang sangat terlihat kepura-puraan di wajahnya. 

"Baiklah, kalau begitu, saya akan menemui para tamu yang lainnya" Tuan Shin kembali bersuara "selamat menikmatinya, Tuan Bang" lanjutnya dan mulai melangkah menjauh.

Melihatnya, suara kesinisan Changbin terdengar. "Sungguh menjijikkan!" Monolognya merendahkan.

...

Jisung meletakkan gelas kosong di atas meja dengan semangat. Kembali bergerak untuk mengambil alkohol ketiga yang akan diminumnya lagi.

Hanya saja, sebuah tangan berhasil menghentikan gerakkannya. Mengalihkan gelas berisi alkohol yang akan diminumnya menjauh dari dirinya.

"Yak, apa yang..... Kau?!".

Jisung baru saja akan mengeluarkan kemarahannya saat mata miliknya melihat wajah pemuda yang tentu saja masih sangat diingat olehnya. Pemuda yang menurut Jisung sangatlah menyebalkan.

Mendapatkan reaksi pemuda yang lebih muda di hadapannya, Changbin terpaksa dibuat menahan tawanya. Wajah kesal Jisung dengan kulit memerahnya membuat Changbin sungguh ingin meletakkan jari-jarinya dan memberikan tarikan yang cukup kuat pada wajah yang terlihat lucu itu.

Menghela nafasnya, Jisung berkata, "aku sungguh tidak percaya dunia sekecil ini!" Sinisnya.

"Ada apa dengan wajahmu?" Changbin berkata "bertemu dengan orang yang memiliki wajah tampan sepertiku, bukankah seharusnya kau sangat berterimakasih?".

Baiklah, jika saja Jisung tidak memikirkan kesopanannya, sudah dipastikan tangannya akan memukul kuat wajah yang sangat menyebalkan di hadapannya ini.

Memperhatikan Changbin, Jisung melihat bagaimana pemuda dengan tubuh yang terlihat kuat itu mengenakan pakaian yang Jisung sangat yakini pastilah bernilai sangat mahal. Hanya saja, pakaian serba hitam yang dikenakkan Changbin membuat Jisung meringis tidak suka.

"Apa seperti ini caramu menghadiri sebuah acara yang menyenangkan?! Pakaianmu sangat memalukan!".

Mendengar perkataan berintonasi merendahkan dari pemuda Han di hadapannya, mata Changbin membesar tidak percaya.

"Apa kau baru saja merendahkanku?!" Changbin berkata menahan kekesalan.

"Bagus, jika kau memahaminya!" ucap Jisung dengan tersenyum sinis.

Melihat Jisung yang memutar tubuhnya dan akan melangkah, tangan Changbin dengan cepat menahan pergerakkan Jisung.

"Tsk, apa yang kau lakukan?!" Jisung mengerang kesal. Melepaskan tangannya yang dicengkeram oleh Changbin.

Mendapatkan wajah kekesalan Jisung, Changbin benar-benar dibuat tidak percaya. Pertanyaan 'bagaimana Chan bisa sangat menyukainya?' Menjadi lebih kuat di dalam pikiran pemuda Seo itu.

Red Light Of Maniac Where stories live. Discover now