Aunty Jahat

6K 715 15
                                    

"Bagaimana?" tanya Jisoo saat kembali dari dapur setelah membawa makan dan minum untuk Jennie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana?" tanya Jisoo saat kembali dari dapur setelah membawa makan dan minum untuk Jennie.

"Baru beberapa waktu tidur, unn," jawab Jennie yang terus menatap ke arah Lily yang saat ini sedang tidur di kamar Jennie di apartemen mereka bertiga (Jisoo, Jennie dan Rose).

"Syukurlah," Jisoo merasa lega melihat Lily yang sudah mulai kembali tidur.

"Apa yang sebenarnya terjadi, unn?" Jennie terus menatap Lily.

"Haraboeji dan halmonie Rose tidak setuju dengan keinginan Rose yang akan mengadopsi Lily. Bahkan haraboeji sempat menampar Rose 1 kali, tamparan ke-2 di tepis daddy Park dan tamparan ke-3 kalinya, Lily yang menjadi tameng," tutur Jisoo.

"Lily?"

"Ne, nama yang di berikan Rose untuknya. Lily nama salah satu bunga," jawab Jisoo.

"Wajar saja pipinya merah seperti itu," celetuk Jennie masih terus memperhatikan Lily.

"Setelah kejadian itu dan sampai dia tiba di apartemen kita, Lily belum bersuara. Pandangannya kosong, dia tidak mengelus rasa sakit atau apa pun," jelas Jisoo.

Jennie hanya diam dan terus memperhatikan Lily.

Semoga hatimu bisa luluh, J, batin Jisoo memperhatikan Jennie yang sedang memandang Lily.

5 menit dalam posisi seperti itu, Jisoo kembali membuka suara.

"Makanlah lebih dulu, J. Kamu belum makan 'kan," ucap Jisoo.

"Ne unn," Jennie tanpa basa-basi langsung makan-makanan yang sebelumnya di bawa Jisoo ke dalam kamar. Kebetulan perutnya juga sudah ribut dan mumpung Lily sedang tidur juga.

***
"Ne mom, malam ini J menginap di apartemen,"

"Ya sayang, hati-hati, ya," mommy Kim di seberang telepon.

"Ne mom, salam untuk daddy, mom. Love you mom. J tutup dulu,"

"Ne sayang. Love you too sayang," mommy Kim.

Tut ...

Saat ini J sedang berada di balkon kamarnya. Dia baru mengabari mommy akan menginap di apartemen. Panggilan berakhir, J kembali menatap langit malam yang banyak bertaburan bintang-bintang.

"Siapa kamu?" monolog Jennie membiarkan angin malam menusuk kulit tubuhnya.

Sementara di dalam kamar Jennie, makhluk kecil baru menunjukkan tanda-tanda membuka mata indahnya.

"Eugh," lenguh makhluk kecil yang terdiam beberapa waktu karena mengamati tempat yang dia tiduri. Semuanya asing di penglihatannya, dia tidak pernah berada di ruangan seperti ini sebelumnya.

Pandangan anak itu tertuju pada arah pintu balkon kamar yang terbuka, dengan perlahan makhluk kecil itu menuruni kasur yang cukup tinggi untuk tinggi tubuhnya.

MOMMY LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang