Bayik Cried Happily

2.4K 343 5
                                    

Dengan hati penuh sukacita dan rasa syukur, Jennie berdiri di hadapan putrinya, yang duduk manis di atas tempat tidur rumah sakit. Mereka berdua terlihat begitu bahagia karena drakula kecil Jennie telah pulih dari masa koma yang mengkhawatirkan.

Dengan lembut, Jennie mulai merapikan rambut drakula kecilnya, memastikan bahwa putrinya terlihat cantik dan rapi. Dia senang bisa meluangkan waktu bersama putrinya, merawatnya dengan kasih sayang seperti biasa.

Saat pagi hari menyambut mereka dengan cahaya hangat matahari yang masuk melalui jendela, Jennie memutuskan bahwa sudah waktunya untuk meninggalkan ruangan VVIP. Setelah hampir satu minggu berada di sana, mereka berdua bersama-sama merasakan kelegaan karena drakula kecilnya telah pulih.

"Beautiful! Drakula kecil mommy sudah cantik, rapi, dan harum!" puji Jennie dengan senyum manis di wajahnya.

"Beautiful! Drakula kecil mommy sudah cantik, rapi, dan harum!" puji Jennie dengan senyum manis di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Senyum lebar terukir di wajah drakula kecil Jennie, mendengar pujian dari mommynya. "Telima taci, mommy. Mommy dlatula cantit duga!"

"Oh, benarkah? Apa mommy orang paling cantik di dunia ini menurut baby, mengalahkan artis dan idol-idol?" tanya Jennie melontarkan candaan pagi untuk putrinya.

"Baby tidat pelnah bohong dan tidat boleh bohong tata mommy. Mommy paling cantit di dunia, melebihi altic dan idol!" seru drakula kecil Jennie.

Chup,,,

1 ciuman mendarat sempurna di bibir drakula kecil dari mommynya.

"Sangat manis. Bagaimana keadaan drakula kecil mommy? Apa tubuh drakula kecil ada yang terasa sakit, sayang?" tanya Jennie dengan tatapan tulus, mengelus pipi putrinya yang tirus, karena 1 minggu sakit.

Drakula kecil Jennie menggelengkan kepala dengan senyum manis di wajahnya. "Tidat, myy. Dlatula tecil, otay myy,"

"Syukurlah, jangan pernah menyembunyikan rasa sakit, sayang. Katakan bila baby merasa ada yang tidak beres dengan tubuh baby, ya," ujar Jennie.

"Ya, myy. Aunty mana myy?" tanya drakula kecil yang sejak bangun tidur hingga sampai saat itu belum melihat wajah aunty dokternya, Irene.

"Aunty sedang berbicara dengan dokter yang merawat baby selama di rumah sakit ini. Ada apa, sayang?" tanya Jennie.

"Baby ingin pulang, myy. Baby bocan di cini. Baby lindu Oma, uncle dan aunty pleayan. Baby lindu macion," keluh drakula kecil Jennie.

"Baby akan segera melepas rindu dengan semua itu. Sabar, ya. Sepertinya sebentar lagi aunty selesai berbicara dengan dokter," saut Jennie menenangkan putrinya yang berkeluh kesah.

"Ya, myy," drakula kecil menatap arah pintu ruangannya, berharap aunty dokternya segera tiba dari pintu itu, supaya dirinya bisa segera pulang ke masion.

"Myy," panggil drakula kecil Jennie yang baru mengingat sesuatu hal.

"Ya, sayang," saut Jennie.

"Tuda baby?" tanya drakula kecil yang ingat dengan permintaanya saat pertama kali siuman dari koma selama beberapa hari.

MOMMY LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang