Dewasa karena keadaan, bukan usia!

2.3K 327 21
                                    

Selesai sarapan pagi di halaman belakang masion, drakula kecil dan auntynya, Irene, memutuskan untuk pergi berjalan pagi di sekitar masion, tepat di pinggir danau yang indah. Kegiatan jalan pagi ini adalah salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh mommy drakula kecil, Jennie, dengan tujuan agar putrinya memiliki kekebalan tubuh yang baik dan juga untuk menjaga kesehatan jantung drakula kecilnya yang lemah.

Dalam suasana pagi yang segar dan alam yang indah, drakula kecil dan Irene berjalan beriringan di sepanjang tepi danau. Mereka menikmati udara segar dan pemandangan yang menyejukkan, sambil berbincang-bincang ringan.

 Mereka menikmati udara segar dan pemandangan yang menyejukkan, sambil berbincang-bincang ringan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baby suka tinggal di sini, sayang?" tanya Irene tidak lepas perhatian dari kesayangannya.

"Cuta nty. Di cini baguc macionnya, baby duga menelima banyat cinta," jawab drakula kecil.

"Mommy, aunty Karina, dan pelayan di sini memperlakukan baby dengan baik bukan?" Irene memastikan ucapan Arkan beberapa waktu lalu.

Drakula kecil menganggukkan kepala dan memilih untuk menepi duduk di bangku pinggir danau yang biasa dirinya dan mommynya duduki saat sedang menghabiskan waktu di pinggir danau.

Grep,,,

Irene membantu kesayangannya duduk di bangku yang sulit untuk digapai drakula kecil.

"Telima taci, nty," drakula kecil.

"Telima taci, nty," drakula kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene menganggukkan kepala. "Bagaimana dengan pertanyaan aunty yang tadi, sayang?"

"Baby dipellatutan cangat bait di cini, nty. Baby dicintai mommy, aunty Talina, uncle, omma, pelayan lainnya duga. Baby cepelti cindelella, nty," jawab drakula kecil.

"Tidak berbohong, sayang?" Irene.

"Tidat! Tidat boleh belbohong tata mommy, doca! Aunty mencemactan baby?" tanya balik drakula kecil menatap auntynya dengan tatapan teduh.

Irene menganggukkan kepala. "Aunty gelisah saat berjauhan dengan baby. Aunty selalu mencemaskan keadaan baby."

Senyum manis terukir di wajah drakula kecil, dengan menyentuh salah satu punggung tangan aunty dokternya. "Baby otay, nty. Mommy celalu memactitan baby bait-bait cada. Mommy celalu membelitan baby yang telbait. Walaupun mommy celing menggigit gemac pipi atau lemat tubuh baby. Tapi mommy cangat mencintai baby. Mommy baby terbait, nty!"

MOMMY LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang