Tragedi

2.8K 405 4
                                    

Di tepi danau yang memantulkan cahaya senja, terhampar keindahan yang menakjubkan. Sinar matahari yang mulai meredup menyisakan warna jingga yang memeluk permukaan air. Tidak jauh dari sana, tiga perempuan dewasa; Jisoo, Irene, dan Rose duduk dengan ceria, sementara seorang balita yang bersemangat, Lily, bergelayutan di antara mereka.

Derasnya angin sepoi-sepoi menyapu rambut mereka yang tergerai, menciptakan kerlip kegembiraan di wajah-wajah mereka. Matahari yang merayap perlahan ke horizon membawa kehangatan dan kerlingan cahaya yang memainkan bayangan di permukaan air. Masing-masing dari mereka sibuk dengan tugas mereka sendiri.

Jisoo, dengan senyum lembutnya, memberi arahan pada Lily yang penuh semangat, mengajari sang balita bagaimana cara memegang joran dengan benar. Irene, yang memiliki keanggunan yang khas, sibuk mengatur peralatan memancing dengan cermat, memastikan bahwa semua benar-benar siap untuk menaklukkan ikan.

Sementara itu, Rose, yang memiliki semangat petualang, bergerak lincah mengelilingi area danau, mencari titik terbaik untuk memancing. Sembari menikmati alam yang indah, dia memanggil dengan penuh semangat,

"Guys, lihat ini! Ayo ke sini, ada spot bagus!"

Di antara tertawa dan kegembiraan, mereka tak menyadari betapa langit berubah perlahan, berwarna kemerahan yang memesona. Suasana ceria mereka tak terbendung, seolah tak perduli dengan waktu yang terus berjalan.

Dalam kegembiraan itu, mereka mengobrol, tertawa, dan berbagi momen yang tak terlupakan, menciptakan kenangan manis yang akan mereka simpan dalam album kenangan yang takkan pernah pudar di dalam hati mereka. Dan di tengah-tengah semua kegembiraan itu, ikan-ikan kecil mulai menari-nari di atas permukaan air, memberi tanda bahwa hasil dari kegiatan memancing mereka akan segera tiba.

Di balik senyuman mereka yang hangat, tersembunyi harapan untuk menikmati hasil tangkapan mereka malam ini, yang akan menjadi hidangan lezat dalam makan malam yang penuh tawa dan cerita di bawah langit yang gemerlap bintang.

"Nty, liat di cana banyat itannya!" seru balita perempuan, menggunakan jari telunjuk menunjuk arah dalam danau.

"Ne sayang di sana banyak ikan. Ini sudah jam waktu ikan makan, oleh karena itu ikan-ikannya banyak muncul kepermukaan air," saut Rose.

"Ooohhh, baby balu tahu nty," balas Lily dengan pengetahuan yang baru dia dapat.

"Waktu makan ikan itu ketika hari mulai gelap dan saat terang hari ikan akan bersembunyi by," kata Jisoo.

Lily menganggukkan kepala dan mereka lanjut dengan kegiatan mancing dengan Lily di atas pangkuan dan dekapan aunty Dokternya, Irene.

***

Dalam gedung bergengsi yang dipenuhi lampu sorot gemerlapan, suasana fasion show busana ternama internasional begitu memikat. Lantai catwalk yang panjang menghiasi panggung, menanti kehadiran para model untuk menghidupkan setiap desain yang dipamerkan. Musik yang menghentak-ghentak membangkitkan antusiasme, menciptakan energi yang memenuhi ruangan.

Di belakang panggung, para desainer ternama sibuk memastikan bahwa setiap detail busana mereka terlihat sempurna. Mereka bergerak antara mesin jahit dan rak-rak berisi pakaian, mengarahkan tim make-up dan hair stylist untuk menciptakan tampilan yang sesuai dengan konsep busana mereka.

Para model, dengan langkah yang mantap dan wajah yang penuh percaya diri, bersiap-siap untuk menaklukkan catwalk. Gaun-gaun indah dan unik mencerminkan kreativitas desainer dan merayakan keindahan tubuh manusia. Beberapa busana tampak futuristik dengan potongan yang geometris, sementara yang lain memancarkan sentuhan klasik yang tak lekang oleh waktu.

MOMMY LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang