Lika-Liku Lily

4K 532 12
                                    

"Cantik sekali yang mau ke kampus, sayang," puji mommy Kim di seberang panggilan video.

"Mommy yang dandan glandma," saut Lily yang sedang melakukan video call dengan grandmanya.

Mommy Kim tersenyum mendengar jawab cucunya.

"Glandpa mana, glandma?" tanya Lily yang sesekali memperhatikan mommynya yang sedang merias diri di meja rias.

"Grandpa sudah pergi ke perusahaan klien, sayang. Mommy sedang apa?" tanya mommy Kim.

"Hm, titip calam untut glandpa, glandma. Mommy cedang beldandan," Lily membalikkan kamera, sehingga terpampang jelas kegiatan yang di lakukan mommynya pada grandmanya.

"Ne sayang, nanti grandma sampaikan. Bilang pada mommy, jangan terlalu lama berdandannya. Mommy sudah cantik," suruh mommy Kim pada cucunya.

Lily menganggukan kepala dan memanggil mommynya yang kebetulan sudah selesai dalam urusan merias wajah dan sedang berjalan ke arah kasur untuk menghampiri putrinya.

"Mommy, tata glandma; mommy dangan telalu lama beldandan talena mommy cudah cantit," ujar balita perempuan itu.

"Oh, baby menggombal pagi-pagi seperti ini, astaga," drama Jennie memegang bagian dadanya, seolah-olah tersipu dengan ucapan putrinya.

Lily tersenyum dan melepaskan handphone mommynya begitu saja, balita itu minta mommynya untuk memeluk dirinya.

"Sudah Video Call dengan grandma, sayang?" tanya Jennie yang sudah menggendong putrinya dan mencium rambut putrinya.

"Cudah, tapi baby laca baby belum pamit dan matitan panggilannya, myy," jawab balita perempuan di dalam gendongan mommynya.

"Selalu saja," ucap Jennie memeriksa handphonenya dan benar ternyata putrinya belum mengakhiri panggilan video dan di sana mommy Kim masih standby mendengar obrolan antara cucu dan putrinya.

"Mom, sudah dulu, ne. Kami akan turun ke bawah," kata Jennie.

"Ne, beritahu hasil dari pemeriksaan baby nanti, ne," pesan mommy Kim.

"Ne mom. Say bay pada grandma, sayang," kata Jennie pada putrinya.

Lily lambaikan tangan di depan kamera, "bay, bay glandma,"

Panggilan video berakhir dan Jennie membawa tas dan putrinya untuk turun ke lantai dasar. Mereka akan bergabung dengan aunty's baby yang sudah pasti menunggu di meja makan.

Suara langkah kaki menuruni tangga, tidak lupa beban balita berusia 2 tahun lebih dan satu tas berisi handphone dan dompet. Langkah kaki itu menuju ke ruang makan yang di sana sudah ada beberapa pelayan dan 2 perempuan cantik yang sudah menunggu untuk melakukan sarapan bersama.

"Cantik, sekali by," puji Rose pada Lily yang sedang duduk di kursi khusus untuknya.

"Aunty duga cantit," balas Lily yang saat ini lehernya sedang di beri alas handuk agar saat makan bajunya tidak terkena makanan.

"Yang mau ke kampus, happy sekali, hm," kata Jisoo menatap ponakannya.

"Ne aunty, baby ingin melihat cetolah mommy," saut anak itu.

"Memangnya tidak takut nanti di lihat banyak orang-orang dewasa, hm?" tanya Jisoo.

"Tidat, nty. Tan ada mommy, ya tan myy," kata anak itu menatap mommynya.

"Ne, baby tidak boleh jauh dari mommy dan menurut saat di kampus nanti, oke," pesan Jennie pada putrinya.

"Ne mommy," saut Lily.

Selesai dengan urusan menata makanan untuk putrinya, pelayan baru mengambilkan menu sarapan untuk Jennie. Jisoo dan Rose sudah lebih dulu di layani oleh pelayan. Mereka makan dengan tenang. Fokus orang dewasa di sana sudah terpusat pada balita perempuan yang diam dan damai dalam urusan makanannya.

MOMMY LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang