Koma

2.9K 407 9
                                    

Di dalam ruangan VIP rumah sakit yang dipenuhi dengan sentuhan kemewahan, suasana tenang menghiasi setiap sudutnya. Cahaya lembut dari lampu-lampu hiasan memancarkan kehangatan yang mendamaikan, menciptakan atmosfer yang seolah melukiskan ketenangan dalam kesibukan. Namun, di tengah kemewahan itu, sebuah kisah penuh perhatian dan keteguhan hati sedang terpapar.

Balita perempuan yang terbaring di tempat tidur terlihat rapuh di antara lapisan linen putih yang dipoles dengan cermat. Wajahnya mencerminkan perjuangan yang tak terucapkan, memancarkan aura ketabahan meski tubuhnya terhubung dengan berbagai alat medis yang kompleks. Infus mengalir pelan, menciptakan irama yang menemani kesunyian, menjadi saksi bisu dari pertarungan tiada henti yang sedang dihadapi.

Beragam alat medis tersusun dengan rapi di sekitarnya, setiap kabel dan monitor memantulkan kemajuan teknologi terbaru dalam upaya penyembuhan. Namun, di tengah ruangan yang penuh dengan peralatan canggih, ada kehadiran yang jauh lebih penting, yaitu kehadiran hati dan kehangatan dari para aunty'snya. Mereka mengitari tempat tidur dengan kehati-hatian yang penuh kasih, untuk memastikan kesayangannya mereka aman dan terjaga.

Suasana yang tampak sepi ini penuh dengan perasaan haru dan harapan yang terasa dalam setiap hembusan udara. Di dalam ruangan mewah ini, terdapat kisah yang tak ternilai, di mana kekuatan cinta dan harapan menjadi pusat dari setiap detiknya.

Srek,,,

Perempuan berbibir love duduk di kursi samping kasur pasien. Dengan gerakan lembut mengambil dan menggenggam tangan mungil kesayangannya.

"Hai sayang! Ini pasti menyakitkan bukan? Aunty minta maaf ne, lagi-lagi aunty gagal menjaga baby, lagi-lagi baby harus berurusan dengan alat-alat medis lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai sayang! Ini pasti menyakitkan bukan? Aunty minta maaf ne, lagi-lagi aunty gagal menjaga baby, lagi-lagi baby harus berurusan dengan alat-alat medis lagi. Miane sayang. Kalau saja aunty tahu jadinya seperti ini, aunty tidak akan mengajak baby ke tempat itu!"

"Tuhan, kenapa jahat sekali dengan baby? Kenapa hanya kebahagiaan sesaat dan balasan rasa sakit yang banyak baby dapatkan? Kalau saja semua bisa di tumpahkan, aunty siap menerima rasa sakit itu, supaya baby bisa bahagia!"

"Baby harus sembuh ne. Baby harus bertahan, aunty tidak bisa tanpa baby. Baby sudah terlalu dalam ikut campur dalam hidup aunty. Jadi tolong tetap berada di sisi aunty."

"Bay the way, mommy dalam perjalan pulang sayang. Baby tidak LDR lebih lama lagi dengan mommy. Baby merindukan mommy kan? Jadi tolong segera siuman sayang!" ucap Jisoo dengan air mata mengalir dan mencium punggung tangan kesayangannya yang dingin.

Rose mengusap bahu unnienya, menyalurkan kekuatan untuk menghadapi musibah yang sedang mereka hadapi.

"Baby akan segera siuman aunty. Aunty jangan sedih ya," balas Rose mewakili kesayangannya yang sedang terbaring dengan berbagai macam alat medis.

"Miane Rose, unnie gagal menjaga baby," ucap Jisoo masih menatap Lily.

"Kecelakaan tidak ada yang bisa mengetahui unn. Kita harus kuat untuk baby, terus mendoakan baby," balas Rose.

MOMMY LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang