Mommy Tidak Sekuat Itu, Sayang!

2.4K 380 11
                                    

Duduk di samping kasur tempat tidur, Jennie memperhatikan putrinya dengan penuh kasih sayang. Matahari yang naik tinggi di langit menandakan bahwa waktu makan siang sudah tiba, namun pikirannya tidak pernah lepas dari putrinya yang terbaring di hadapannya.

Dia melihat ke wajah putrinya yang tenang, mencari tanda-tanda pemulihan yang mungkin muncul. Setiap detik terasa berharga baginya, setiap napas yang diambil oleh putrinya adalah sebuah keajaiban yang dia syukuri.

 Setiap detik terasa berharga baginya, setiap napas yang diambil oleh putrinya adalah sebuah keajaiban yang dia syukuri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan lembut, Jennie menyentuh pipi putrinya yang hangat, berbicara dengan suara yang penuh kelembutan. Dia berharap suaranya dapat mencapai hati putrinya, meskipun dia tahu bahwa putrinya saat ini sedang terlelap dalam dunianya yang damai.

"Damai sekali, sayang," gumam Jennie.

Srek,,,

Pintu ruangan Lily terbuka perlahan, dan masuklah seorang pria yang mengenakan jas, membawa dua paper bag. Jennie mengangkat pandangannya dari putrinya untuk melihat pria itu memasuki ruangan.

Pria tersebut adalah sopir cadangan dari Mansion little princess, yang bertugas untuk mengantarkan pesanan yang dititipkan oleh Bibi, ketua pelayan, selama Jennie berada di rumah sakit menemani putrinya.

"Miss, titipan makan siang dan baju ganti dari Bibi," ucap pria berjas.

"Ya, kamu bisa kembali," balas Jennie menatap paper bag yang sudah berada di atas meja sofa.

"Baik Miss," setelah memberikan salam, sopir itu meninggalkan ruangan dengan lembut, meninggalkan Jennie dengan makan siangnya dan baju ganti yang diberikan oleh Bibi.

Srek,,,

Pintu ruangan kembali tertutup. Jennie menatap balik kearah putrinya yang masih stay dengan mata terpejamnya.

"Mommy ambil makan dulu, sayang. Hanya sebentar, mommy akan makan disamping baby. Baby tidak akan merasa sendiri," kata Jennie yang berpamitan pada putrinya, padahal hanya mengambil paper bag makan siang yang hanya beberapa langkah dari tempat tidur putrinya.

Chup,,,

1 ciuman mendarat sempurna di punggung tangan little princess dari mommynya.

Dengan langkah pelan yang penuh perhatian, Jennie beranjak dari kursi samping kasur tempat putrinya terbaring koma. Hatinya terus terikat pada putrinya, dan dia tidak ingin menjauhinya bahkan untuk sebentar pun. Dia berjalan dengan langkah ringan menuju meja sofa di ruangan itu.

Di sana, dia melihat paper bag berisi makan siang yang sudah disiapkan oleh Bibi. Jennie mengambil paper bag itu dan kembali duduk di kursi yang sama dengan sebelumnya, meletakkan paper bag di pangkuannya. Matanya terus terarah pada putrinya, sementara dia membuka paper bag dengan hati-hati.

"Selamat makan, sayang!" seru Jennie yang merindukan saat-saat dirinya dan putrinya makan bersama.

Setelah mempersiapkan makan siangnya, Jennie mulai makan dengan perlahan-lahan, sesekali melirik ke arah putrinya yang terbaring di sampingnya. Meskipun dia tidak bisa berbicara dengan putrinya, keberadaannya di sana adalah bentuk dukungan dan kehadiran yang tak ternilai harganya bagi Jennie.

MOMMY LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang