The Kim's 2

2.4K 337 34
                                    

Di salah satu kamar inap VVIP di Kim Hospital, anak laki-laki berusia kurang dari 3 tahun terbaring lemah di atas kasur. Kim Liam, begitu dia dipanggil, adalah penerus segala aset kekayaan The Kim's, keluarga yang memiliki kekayaan dan pengaruh yang besar.

Dalam kamar yang terang dan tenang itu, alat-alat medis terpasang di tubuhnya, memberikan bantuan dan perawatan yang diperlukan untuk kondisinya yang rapuh. Meskipun demikian, wajahnya terlihat pucat dan lemah, menunjukkan betapa seriusnya keadaannya.

Di sekitar kasur, terdapat grandpa, grandma dan auntynya yang sedang memantau dengan cemas kondisi Liam. Mata mereka dipenuhi dengan kekhawatiran dan doa, berharap agar Liam segera pulih dari sakitnya.

Meskipun usianya yang masih sangat muda, Liam merupakan harapan bagi keluarga The Kim's. Dia adalah penerus dari segala kekayaan dan pengaruh yang telah dibangun oleh generasi sebelumnya. Karena itu, setiap perkembangan dalam kondisi kesehatannya dipantau dengan sangat cermat dan diharapkan akan pulih sepenuhnya.

Di tengah-tengah kekhawatiran dan ketegangan, cahaya keberanian dan harapan masih menyala di dalam hati keluarga Kim. Mereka bersatu untuk memberikan dukungan dan kasih sayang kepada Liam, berharap agar dia segera pulih dan meneruskan warisan keluarga dengan kemuliaan dan keberhasilan yang sama seperti yang telah dicapai oleh para pendahulunya.

"Segera bangun, sayang. Grandma merindukanmu. Kamu tidur sudah terlalu lama," lirih mommy Kim yang duduk di kursi samping kasur Liam.

Daddy Kim mengelus bahu istrinya, memberikan kekuatan.

"Semua ini karena anak sialan itu!" kesal Jisoo.

"Tidak! Ini bukan karena Lily. Lily bukan anak sialan! Kita yang sialan! Ambisi kita bukan pada jantung Lily, tapi pada hari dimana kematian Lily! Aku berhenti dan keluar dari pikiran kolot The Kim's!" murka Rose menatap sengit Jisoo, daddy, dan mommy Kim secara bergantian.

Srek,,,

Jisoo berdiri dari kursi dan menarik tangan Rose untuk di bawa keluar dari ruangan Liam.

Klik,,,

"Apa maksud ucapanmu!" tuntut Jisoo.

"Kurang jelaskah? Aku bukan bagian dari The Kim's dan memang dari awal aku bukan Kim!" balas Rose dengan emosional.

"Katakan! Siapa yang sudah mencuci otakmu!" Jisoo.

"Otakmu yang sudah sangat kotor, unn. Hatimu sudah penuh dengan gumpalan hitam!" Rose.

Plak,,,

Satu tamparan mendarat sempurna di pipi kanan Rose dari Jisoo. Saat ini mereka berdua dalam mode emosi tinggi tidak terkontrol.

"Hahah,,," tawa lepas dari Rose yang terdengar begitu aneh, ditambah dengan ekspresi wajah seperti orang yang kehilangan arah.

Jisoo mengernyitkan dahi melihat respons yang sedang ditunjukkan oleh Rose.

"Hanya segitu saja kemampuanmu?" tantang Rose dengan senyum seringai di salah satu sudut bibirnya. "Cuih!" Rose meludah di atas sepatu Jisoo. "Lemah!".

Plak,,,

"Untuk 0,1% balasan atas rasa sakit dan pengkhiatan yang kau berikan pada baby!"

Plak,,,

"Untuk niat busuk kau, yang menginginkan kematian baby!"

Plak,,,

"Untuk balasan 1 kali tamparan lemah!"

Plak,,,

"Berlaku kelipatan!"

Bugh,,,

MOMMY LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang