Perempuan cantik bermata kucing di kejutkan dengan seorang anak perempuan berusia 2 tahun yang mengganggu ketenangannya. Anak perempuan itu tiba-tiba menggenggam tangannya dan memanggilnya dengan sebutan "Myy,". Hal ini sukses membuat mata kucing it...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Duduk di sofa ruang TV, Jennie dan drakula kecilnya berdua bersama-sama. Drakula kecil bermanja-manja di pelukan hangat mommy-nya, merangkul erat tubuh kecilnya. Wajahnya yang masih sedikit bengkak akibat tangisan sebelumnya, kini berubah menjadi ekspresi yang lebih tenang dan terlindungi, seperti menemukan tempatnya yang aman di pelukan mommy-nya.
Jennie bisa merasakan bagaimana putrinya masih membutuhkan kehadirannya dengan begitu kuat. Meskipun biasanya ia sibuk dengan pekerjaannya sebagai CEO, saat ini tidak ada tempat lain yang lebih penting baginya selain di samping drakula kecilnya.
Bahkan hari ini, putrinya tidak mengizinkan dirinya pergi bekerja. Jennie merasakan kekuatan dan urgensi dari ikatan spesial antara mereka, dan dia memutuskan untuk mempersembahkan waktu dan perhatiannya sepenuhnya pada putrinya.
Di tengah cahaya lembut yang menyinari ruangan, suasana tenang melingkupi mereka berdua. Tidak ada kata-kata yang perlu diucapkan, kehadiran satu sama lain sudah cukup untuk membuat momen itu indah dan berarti. Ini adalah momen berharga antara seorang mommy dan anak, di mana kehadiran dan kekuatan cinta mengatasi segala sesuatu.
Chup,,,
Chup,,,
Chup,,,
Jennie gemas mencium pipi embul putrinya yang menampilkan berbagai macam ekspresi wajah, karena fokus menonton film kartun kesukaannya.
"So sweetnya," Irene datang dengan membawa nampan berisi piring untuk adiknya yang belum sarapan, karena harus menenangkan kesayangannya terlebih dahulu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jennie menoleh ke arah unnienya yang sedang berjalan menghampiri dia dan putrinya. Sedangkan drakula kecil tetap fokus pada film di dalam TV.
"Unn," sapa Jennie saat Irene sudah duduk di samping dirinya.
"Sarapan dulu. Kamu belum sarapan," Irene meletakkan napan di atas meja sofa dan mengelus pipi kesayangannya.
"Sayang, dengan aunty dulu ya. Biarkan mommy sarapan terlebih dahulu," Irene.
Drakula kecil menggelengkan kepala dan lebih masuk ke dalam pelukan mommynya dengan mata tidak lepas dari film.
"Nanti saja, unn. Baby sedang ingin bermanja," Jennie terus mengelus punggung putrinya.
