Konflik Makna Rumah

3.9K 474 10
                                    

"Apa yang baby rasakan?" tanya Irene pada Lily yang sedang di periksa bagian tangannya yang sempat patah karena tragedi jatuh dari tangga yang di lakukan haraboeji Park

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang baby rasakan?" tanya Irene pada Lily yang sedang di periksa bagian tangannya yang sempat patah karena tragedi jatuh dari tangga yang di lakukan haraboeji Park.

"Ceditit nyeli, nty," jawab anak itu dengan terus di cium punggung tangan satunya oleh mommynya.

"Good, itu artinya akan segera sembuh. Lily ikut terapi pemulihan, ne," ajak Irene pada ponakannya.

"Atan di cuntit, nty?" tanya Lily dengan wajah polosnya.

Irene tersenyum dan menggelengkan kepala, "aniyo, sayang. Hanya latihan untuk pemulihan fungsi gerak pada otot-otot tangan Lily yang kaku karena sudah lama tidak di gerakkan," jawab Irene.

"Benaltah?" tanya Lily mencari keseriusan di wajah Irene.

Irene menganggukkan kepala, "aunty tidak suka berbohong, nanti hidung aunty panjang," candanya.

"Cepeltinya Pinotio," seru Lily.

Jennie, Jisoo dan Rose tersenyum melihat interaksi manis dan betapa relaksnya Lily saat ini. Sangat jauh berbeda saat traumanya kembali berputar.

Lagi-lagi Irene dibuat gemas dengan ponakannya ini, "Lily mau kan?" tanya Irene.

"Ne aunty," jawab Lily lalu menatap wajah mommynya, "baby itut telapi, myy," beritahunya pada mommynya.

Jennie tersenyum dan memberikan ciuman di punggung tangan putrinya.

Chup ...

"Ne sayang, supaya cepat sembuh. Mommy menemani baby," saut Jennie.

"Haluc, baby hanya ingin telapi talau ada mommy," balas Lily dengan menatap dalam ke arah mata mommynya.

"Ne sayang," kata Jennie menggendong putrinya setelah Irene selesai memeriksa putrinya.

Irene, Jennie dan Rose duduk di kursi perbincangan antara Dokter dan keluarga pasien, sedangkan Jisoo berdiri di samping Jennie, memainkan jemari- jemari kesayangannya.

"Bagaimana, unn? Baby bisa ikut pengobatan jantungnya juga kah, sembari melakukan terapi di tangannya?" tanya Jennie yang sedang memangku putrinya.

"Bisa, terapi tangan baby bisa di lakukan di Mansion. Baby tidak harus ke rumah sakit, hanya sesekali untuk melihat pemulihan tulang baby yang patah," jawab Irene.

"Syukurlah," saut Rose merasa legah dengan penuturan unnienya.

"Lalu, unn. Bagaimana dengan trauma baby?" tanya Jennie lagi.

"Untuk trauma baby, itu nanti akan unnie rekomendasikan ke Dokter anak khusus bagian penangan trauma," jawab Irene.

"Apa baby akan terus seperti itu responsnya, unn?" tanya Jisoo yang akhirnya membuka suara.

"Bisa seperti itu dan semakin parah. Tapi juga bisa meredah. Meredah dalam artian baby bisa mengontrol dirinya untuk tenang saat berada di situasi yang bisa memicu traumanya. Karena pada dasarnya, trauma tidak bisa di hilangkan begitu saja. Tetap membekas dan membayang-bayangi kehidupan korban," jawab Irene menatap adiknya yang sudah lama tidak pulang ke Mansion.

MOMMY LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang